METROJATENG.COM, JAKARTA – Bangun kolaborasi antara para pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk wujudkan desa sebagai pusat daya tahan ekonomi bangsa lewat pemanfaatan sumber daya lokal dalam menghadapi ancaman sejumlah krisis global.
“Ancaman kelangkaan pangan dan krisis ekonomi dunia harus dijawab dengan peningkatan pemanfaatan potensi ekonomi dan pangan lokal di setiap desa di tanah air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10).
Memperingati Hari Pangan Sedunia atau World Food Day 2022 pada Minggu (16/10) lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) melaporkan terdapat 5 negara yang terancam atau bahkan telah menghadapi kelaparan.
Melonjaknya harga pangan, energi, dan pupuk mendorong kekhawatiran akan ketahanan pangan secara global, terlebih adanya krisis iklim dan konflik yang berlangsung lama, seperti konflik Rusia dan Ukraina.
Menurut Lestari, desa sebagai salah satu pemilik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tangguh harus benar-benar dibangkitkan sejumlah potensi yang dimilikinya.
Sehingga ancaman langsung dari melonjaknya harga pangan, energi dan pupuk terhadap masyarakat desa, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dapat dihindari.
Sejumlah upaya dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas gizi keluarga di desa dengan memanfaatkan sumber pangan lokal, tegas Rerie, harus segera direalisasikan dan dikembangkan untuk mendukung kecukupan gizi dan daya tahan nasional.
Peningkatan pemanfaatan sumber pangan dan kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan dan ekonomi secara nasional.
Di tengah merebaknya berbagai ancaman krisis global, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kolaborasi yang kuat antar anak bangsa untuk mewujudkan ketahanan pangan dan ekonomi nasional lewat peningkatan pemanfaatan sumber daya alam di setiap desa merupakan langkah yang strategis.
Sehingga, tegas Rerie, gerakan untuk secara konsisten memberdayakan desa harus terus dikedepankan, dalam upaya menjawab berbagai tantangan yang kita hadapi saat ini.(nda)