Pj Gubernur Jateng Paparkan Pengelolaan Rawa Pening pada Forum WWF di Bali
METROJATENG.COM, BALI – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, memaparkan tentang pengelolaan danau Rawa Pening pada perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10, di Nusa Dua Bali.
Pada kesempatan tersebut, Nana menjelaskan tentang danau Rawa Pening yang berlokasi strategis, terhubung dengan tol Solo-Semarang. Danau yang berlokasi di Kabupaten Semarang itu menjadi muara dari 14 anak sungai, dengan luas genangannya mencapai 1.850 hektare, elevasi +463, volume 48,15 juta m3, dan tingkat sedimentasi 778,93 ton per tahun.
“Pemprov Jateng memang berkomitmen untuk terus secara berkelanjutan, menjadikan danau Rawa Pening ini bermanfaat bagi masyarakat”, kata Nana.
Danau Rawa Pening juga dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari irigasi, pemenuhan kebutuhan air baku, PLTA, mereduksi debit banjir, tempat pariwisata, maupun perikanan darat. Bahkan, masyarakat juga memanfaatkan enceng gondok yang tumbuh di danau tersebut, sebagai bahan kerajinan dan kompos.
Atas tingginya kebermanfaatan danau, lanjut Nana, Pemprov Jateng sangat mendukung upaya penyelamatan danau prioritas nasional tersebut. Komitmen Pemprov Jateng diwujudkan dengan dibentuknya tim pengelolaan Danau Rawa Pening, melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jateng.
“Tim ini diketuai oleh Sekda Provinsi Jateng. Jadi ada lima pokja yang bekerja, dan ini merupakan kelompok yang kegiatannya dilakukan secara kolaborasi”, terangnya.
Kelompok kerja tersebut bergerak dalam bidang penataan ruang dan kawasan, pembangunan infrastruktur, kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, serta perizinan dan investasi.
Tim yang dibentuk bertugas membangun kolaborasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi secara pentahelix, baik pemerintah pusat, Pemprov Jateng, Pemkab Semarang, akademisi, pemerhati lingkungan, dan sejumlah perusahaan.
Kolaborasi
Nana mengatakan, banyak kegiatan yang sudah direalisasikan dalam pengelolaan danau tersebut. Mulai dari pengendalian pencemaran air, pengendalian sedimentasi, pembersihan enceng gondok, pengembangan desa wisata, pembentukan BUMDes, dan sebagainya.
“Komitmen kolaborasi pengelolaan Rawa Pening berkelanjutan ini terus kami lakukan, untuk menjaga ekosistem perairan danau Rawa Pening yang lestari”, tuturnya.
Melalui pengelolaan yang berkelanjutan, akan mampu memberikan jaminan keberlangsungan pemanfaatan danau Rawa Pening yang bermanfaat terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap adanya atensi dari berbagai pihak, untuk berkolaborasi dan berkontribusi menjaga kelestarian dan kemanfaatan hal tersebut”, pungkasnya.