Transformasi Layanan Haji 2025, Jemaah Dimanjakan dengan Sistem Canggih dan Bebas Antre

METROJATENG.COM, JAKARTA – Musim haji 2025 hadir dengan wajah baru, lebih cepat, lebih tertib, dan jauh lebih nyaman. Tak lagi ada antrean panjang di asrama haji atau kelelahan menunggu proses imigrasi berjam-jam. Semua berkat dua terobosan layanan digital yang siap mengubah pengalaman berhaji bagi ratusan ribu jemaah Indonesia, yaitu  sistem Manajemen Unit Layanan Akomodasi Asrama Haji (Munakosah) dan fast track bandara.

Sejak awal Mei, gelombang pertama jemaah sudah merasakan manfaat dari revolusi layanan yang diluncurkan Kementerian Agama. Dalam konferensi pers di Jakarta, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Arfi Hatim, menyampaikan bahwa layanan digital kini menjadi tulang punggung dalam penyambutan jemaah.

“Dulu, masuk kamar asrama bisa butuh waktu lama. Sekarang, jemaah tahu nomor kamar bahkan dua hari sebelum datang. Tinggal scan QR code, langsung menuju tempat istirahat,” ujar Arfi.

Sistem Munakosah,  memungkinkan akses informasi gedung, kamar, dan bahkan alur registrasi lewat ponsel. Tak hanya mempercepat proses, sistem ini juga sangat membantu jemaah lansia dan penyandang disabilitas yang kerap mengalami kelelahan di awal keberangkatan.

Di bandara keberangkatan, lebih dari 122 ribu jemaah tahun ini menikmati layanan fast track,  jalur cepat imigrasi yang memungkinkan semua proses keimigrasian Saudi dilakukan di tanah air. Setelah mendarat di Arab Saudi, jemaah tinggal angkat koper dan langsung ke hotel. Tanpa antre, tanpa stres.

Layanan ini kini tersedia di tiga bandara utama, Soekarno-Hatta, Adisoemarmo Solo, dan Juanda Surabaya. Diluncurkan pertama kali pada 2019, skema fast track ini terbukti menghemat waktu dan energi jemaah secara signifikan.

“Bayangkan saja, mereka tak perlu lagi berdiri lama setelah perjalanan panjang. Semua beres sebelum naik pesawat,” tambah Arfi.

Dengan dua layanan ini, Indonesia seolah menghadirkan ‘kelas bisnis’ dalam penyelenggaraan haji reguler. Semangatnya satu: memperlakukan jemaah sebagai tamu istimewa sejak sebelum terbang hingga kembali pulang.