Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Ketua Komisi X DPR RI Sebut Aminah Sjoekoer sebagai Kartini-nya Kalimantan Timur

METROJATENG.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan penghormatan dan apresiasi kepada sosok Aminah Sjoekoer yang dianggap sebagai pahlawan perempuan pendidikan di Kalimantan Timur. Hetifah mengenang peran luar biasa yang dimiliki Aminah Sjoekoer dalam memajukan pendidikan bagi perempuan di wilayah tersebut, salah satunya melalui pendirian Meisje School, sebuah sekolah yang dikhususkan untuk perempuan.

Menurut Hetifah, jasa-jasa Aminah Sjoekoer dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata. Aminah, yang dikenal dengan semangat juang yang tak kenal lelah, telah membuka jalan bagi perempuan-perempuan Kalimantan Timur untuk memperoleh pendidikan setara dengan laki-laki. Ini menjadikannya sosok yang layak untuk disandingkan dengan Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia.

“Aminah adalah Kartini versi Kalimantan Timur, seorang perempuan yang tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menjadi teladan bagi perempuan-perempuan di Kaltim bahwa peran perempuan tidak hanya terbatas pada tugas-tugas domestik dan rumah tangga. Seharusnya, perempuan memiliki hak untuk berpendapat, menentukan nasibnya, dan berdaya secara penuh,” ungkapnya.

Hetifah juga menegaskan bahwa semangat perjuangan yang dimiliki oleh Aminah Sjoekoer sangat relevan hingga saat ini, di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Meskipun peran perempuan di berbagai sektor kehidupan sudah semakin terbuka, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti ketimpangan dalam pengambilan keputusan karena bias gender, ketidakadilan dalam hal upah dan kestabilan ekonomi, serta berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa perempuan.

“Pada era modern ini, semangat Aminah Sjoekoer perlu terus diperjuangkan. Perempuan saat ini masih harus melawan banyak hambatan, baik dalam dunia pendidikan maupun di ranah publik. Untuk itu, perempuan harus bisa menunjukkan eksistensinya bukan hanya melalui pendidikan, tetapi juga melalui posisi-posisi strategis lainnya dalam masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Hetifah menekankan bahwa pendidikan berbasis budaya yang dijalankan oleh Aminah Sjoekoer adalah kunci penting dalam menciptakan generasi perempuan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dalam menghadapi kehidupan. Seperti yang telah ditunjukkan oleh Aminah, pendidikan perempuan yang memperhatikan kearifan lokal menjadi modal utama dalam membangun jati diri perempuan yang kuat dan mandiri.

“Pendidikan yang mengakar pada budaya bukan hanya menghasilkan perempuan yang pintar, tetapi juga perempuan yang memiliki kebijaksanaan dalam menyikapi kehidupan. Inilah yang seharusnya menjadi pegangan bagi perempuan di era modern ini, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Aminah Sjoekoer kepada kita semua,” pungkas Hetifah.

Melalui peringatan Hari Kartini ini, Hetifah berharap semangat emansipasi yang telah dicontohkan oleh Aminah Sjoekoer dapat menginspirasi perempuan Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, untuk terus maju dan berperan aktif dalam membangun bangsa. Sebagai simbol perjuangan perempuan, kisah Aminah Sjoekoer merupakan bagian dari sejarah penting dalam perjalanan panjang emansipasi wanita di Indonesia.

Comments are closed.