Gali Potensi Desa, Dinsospermasdes Banyumas Gelar Pelatihan Lidi Craft untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
BERITA ADVETORIAL
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas semakin serius dalam menggali dan mengembangkan potensi desa-desa di wilayahnya. Salah satu upaya inovatif yang dilakukan adalah dengan menggelar pelatihan lidi craft yang melibatkan Griya Kreatif Jatilawang serta instruktur ahli lidi craft. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan nilai ekonomis dari bahan yang selama ini dianggap sampah yaitu lidi.
Pelatihan ini berlangsung di Kecamatan Somagede, yang terkenal sebagai salah satu sentra produksi ketupat di Banyumas. Di wilayah ini, lidi, yang merupakan limbah dari pembuatan ketupat, seringkali terbuang sia-sia. Namun, dengan kreativitas yang tepat, lidi ternyata dapat diubah menjadi berbagai produk kerajinan bernilai tinggi.
Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinsospermasdes Banyumas, Samanto S.AP. M.PA, menjelaskan bahwa melalui pelatihan ini, mereka berusaha memberikan solusi untuk memanfaatkan limbah lidi secara produktif.
“Kami melihat banyak desa, khususnya di Kecamatan Somagede, yang menjadi sentra ketupat. Di sini, banyak lidi yang terbuang begitu saja. Oleh karena itu, kami mengadakan pelatihan lidi craft untuk mengubah lidi menjadi kerajinan bernilai ekonomis, seperti piring lidi, yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” ujar Samanto, Kamis (13/3/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti perwakilan Karang Taruna, pengelola BUMDes, anak-anak yang tidak bersekolah, hingga pelaku UMKM. Mereka tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dan langsung mampu memproduksi piring lidi dengan baik hanya dalam satu kali pertemuan.
Tidak tanggung-tanggung, Dinsospermasdes Banyumas mengundang CEO Griya Kreatif Jatilawang, Drs. Sirin, yang sudah berpengalaman dalam memasarkan hasil kerajinan lidi hingga ke luar Banyumas. Selain itu, hadir pula instruktur lidi craft berpengalaman, Kaminah S.Pd, yang membimbing peserta dengan penuh dedikasi.
Samanto menambahkan, “Kami menargetkan agar dalam sekali pelatihan, peserta tidak hanya bisa menguasai keterampilan membuat kerajinan lidi, tetapi juga membuka peluang pasar untuk produk mereka. Bahkan, Pak Sirin siap menampung hasil kerajinan dari peserta yang sudah terampil, sehingga mereka tidak hanya bisa mengolah lidi, tapi juga mendapatkan peluang ekonomi yang lebih besar.”

Peluang Ekonomi dari Kerajinan Lidi
Salah satu keunggulan kerajinan lidi adalah kemampuannya untuk menghasilkan berbagai macam produk, seperti piring lidi, tudung saji, tempat tisu, tempat parcel, hingga hiasan lampu. Pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan keterampilan, tetapi juga memberikan wawasan tentang peluang pasar yang terbuka luas, terutama untuk produk piring lidi yang menjadi primadona.
“Peluang pasar untuk kerajinan lidi, khususnya piring lidi, sangat besar. Selain dapat dipasarkan di Banyumas, produk ini juga memiliki potensi untuk dijual ke luar daerah. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga memberikan pemahaman kepada peserta tentang bagaimana cara memasarkan produk mereka dengan tepat,” jelas Samanto lebih lanjut.
Harga jual piring lidi yang masih dalam bentuk mentah (belum finishing) bisa mencapai Rp 4.000 per buah. Namun, jika piring lidi tersebut sudah melalui proses finishing yang lebih detail, harga jualnya bisa jauh lebih tinggi, membuka peluang bagi para peserta untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Griya Kreatif Jatilawang, yang sudah berpengalaman dalam industri kerajinan lidi, berperan besar dalam mendukung pelatihan ini. Drs. Sirin, CEO Griya Kreatif, yang telah lama bergerak dalam produksi dan pemasaran kerajinan lidi, menegaskan bahwa pihaknya siap membantu peserta pelatihan untuk memasarkan produk mereka. Hal ini membuka peluang besar bagi masyarakat Banyumas untuk tidak hanya mengolah lidi menjadi produk bernilai, tetapi juga menjualnya di pasar yang lebih luas.
“Griya Kreatif sudah berpengalaman dalam memproduksi kerajinan lidi yang sudah tersebar di berbagai tempat. Kami siap menampung semua hasil kerajinan dari peserta pelatihan, dan kami berharap kerajinan lidi dari Banyumas dapat dikenal lebih luas lagi,” ujar Sirin.

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Melihat potensi yang sangat besar dari bahan yang selama ini sering dianggap remeh, Dinsospermasdes Banyumas berencana untuk melanjutkan pelatihan lidi craft di beberapa kecamatan lainnya. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka lapangan kerja, mendorong kreatifitas masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa-desa di Banyumas.
“Banyak potensi lokal yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Dengan pelatihan ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa setiap bahan, bahkan yang terbuang sekalipun, dapat menjadi sumber penghasilan baru jika dikelola dengan baik. Ke depan, kami akan terus menggelar pelatihan-pelatihan serupa di berbagai kecamatan, agar lebih banyak masyarakat yang terlibat dan merasakan manfaatnya,” tambah Samanto.
Dengan upaya ini, Dinsospermasdes Banyumas tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan masyarakat, tetapi juga menggali potensi lokal yang selama ini terabaikan, dan mengubahnya menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.