Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Curah Hujan Tinggi, DPU Banyumas Imbau Warga untuk Jaga Lingkungan dan Infrastruktur Drainase

BERITA ADVETORIAL

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Seiring dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya saluran Drainase. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat cuaca ekstrem yang terjadi berpotensi memicu genangan air dan banjir di berbagai wilayah.

Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan saluran drainase dari sampah dan memastikan tidak ada penyumbatan. DPU Kabupaten Banyumas sendiri mempunyai kewenangan mengelola drainase di sepanjang jalan kabupaten dan untuk drainase jalan lingkungan dikelola oleh  Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas.

Kabid Drainase dan Bina Jasa Konstruksi DPU Kabupaten Banyumas, Ari Sukraningrum, ST, MAP, mengungkapkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap saluran Drainase sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya genangan air atau banjir.

Menurutnya, banyak kasus banjir dan genangan yang terjadi disebabkan oleh saluran drainase yang tersumbat sampah. Selain itu, adanya banyak drainase yang tertutup oleh bangunan menjadi faktor lain yang menghambat aliran air dengan lancar.

“Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran drainase. Jangan biarkan sampah menumpuk dan menyumbat saluran Drainase. Jika melihat saluran yang tersumbat, segera bersihkan untuk mencegah terjadinya genangan atau banjir,” ujar Ari.

Kondisi Drainase di Banyumas

Ari juga menyampaikan bahwa kondisi drainase di wilayah Kabupaten Banyumas, terutama di kawasan perkotaan wilayah Purwokerto, masih memprihatinkan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh DPU Banyumas, yang masih dalam kondisi baik hanya 30%. Sisanya sebanyak 11% rusak berat, 19% rusak sedang, 2% rusak ringan dan 38% tidak ada drainase. Padahal untuk sebuah kota dengan kepadatan penduduk cukup tinggi, kondisi drainase 70% baik.

“Sekitar 38% wilayah perkotaan tidak memiliki drainase sama sekali, sementara sebagian besar drainase yang ada mengalami kerusakan, bahkan ada yang rusak berat. Keadaan ini tentu memengaruhi sistem Drainase, yang pada gilirannya menyebabkan genangan dan banjir ketika curah hujan tinggi,” jelasnya.

Drainase yang mengalami kerusakan bervariasi, ada yang karena termakan usia, ada yang rusak akibat beban kendaraan berat yang melewati jalur-jalur tertentu, dan ada juga yang tertutup oleh pembangunan baru, baik warung-warung maupun hunian pribadi. Padahal, drainase yang rusak atau tertutup ini menyebabkan aliran air menjadi terhambat.

Caption Foto : Kabid Drainase dan Bina Jasa Konstruksi DPU Kabupaten Banyumas, Ari Sukraningrum, ST, MAP. (Foto : Hermiana).

 

Tantangan Anggaran dalam Pemeliharaan Drainase

Sementara itu, Ari menjelaskan bahwa meskipun pemeliharaan drainase terus dilakukan setiap tahun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam memperbaiki seluruh saluran drainase yang rusak. Setiap tahunnya, pemeliharaan difokuskan pada skala prioritas drainase yang kondisinya sudah mendesak dan membutuhkan perbaikan segera.

“Memang setiap tahun ada pemeliharaan drainase, namun dengan anggaran yang terbatas, prioritas diberikan pada drainase yang kondisinya sudah sangat parah. Banyak drainase yang tidak bisa diperbaiki dalam satu waktu karena anggaran yang terbatas, jadi kami fokus pada perbaikan yang paling mendesak,” tambah Ari.

Mengantisipasi potensi banjir dan genangan yang lebih besar di tahun mendatang, DPU Banyumas sudah menyiapkan beberapa kegiatan pemeliharaan drainase untuk tahun 2025. Program pemeliharaan ini meliputi perbaikan drainase yang rusak ringan hingga sedang, dengan melakukan pengurangan sedimentasi agar fungsi drainase bisa kembali optimal.

Selain itu, pada tahun 2025 juga akan dilakukan 13 kegiatan rehabilitasi drainase, termasuk perbaikan konstruksi bangunan drainase yang sudah hancur dan tidak bisa berfungsi dengan baik.

Peran Penting Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan

DPU Banyumas mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pemerintah dalam perbaikan drainase. Sebab, kebersihan saluran Drainase juga sangat dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar.

Ari menambahkan, “Masyarakat harus ikut berperan dalam menjaga kebersihan saluran drainase dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sekitar saluran Drainase. Jika setiap warga turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, tentunya potensi genangan dan banjir bisa diminimalisir.”

Dengan semakin tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci dalam mencegah potensi banjir dan genangan air. DPU Banyumas akan terus berupaya memperbaiki dan memelihara infrastruktur drainase yang ada, namun tanpa dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, upaya tersebut tidak akan maksimal.

Comments are closed.