Tingkatkan Partisipasi, Bappedalitbang Banyumas Evaluasi Pelaksanaan Krenova
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Ajang Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Tahun 2024 telah sukses digelar dan menghasilkan para pemenang dengan berbagai inovasinya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas selaku penyelenggara melakukan evaluasi untuk meningkatkan partisipasi serta kualitas ajang tersebut.
Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Banyumas, Dra. Sulistyawati MPHR mengatakan, evaluasi dilakukan secara menyeluruh dari mulai jumlah keikutsertaan peserta, hingga keberlanjutan dari hasil inovasi para juara. Evaluasi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Krenova, sehingga menghasilkan inovasi-inovasi yang menjawab kebutuhan mayarakat.
“Kemarin kita sudah melakukan evaluasi bersama dengan Tim Saberina yang memang bersama dengan Bappeda sejak awal Krenova digelar. Banyak masukan dari Tim Saberina dan kita akan bersama-sama membenahinya, agar ke depan lebih baik”, ucapnya.
Lebih lanjut Sulistyawati memaparkan, hasil evaluasi antara lain terkait jumlah peserta. Menurutnya, jumlah peserta Krenova cenderung stagnan pada kisaran 70-80, padahal pihak panitia sudah memberlakukan perpanjangan waktu. Karenanya, ke depan Bappedalitbang akan lebih memperluas sosialisasi ajang ini, supaya informasi sampai ke pelosok desa. Pada kalangan Perguruan Tinggi (PT), Krenova juga masih didominasi oleh beberapa PT seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifudin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto dan Telkom University.
“Selama ini, informasi Krenova baru kita lakukan melalui media sosial Bappedalitbang, mungkin ke depan akan kita perluas bisa melalui radio supaya sampai ke desa-desa atau melalui media lainnya”, tuturnya.
Bappedalitbang juga berencana akan meningkatkan besaran hadiah bagi para pemenang, untuk memantik minat masyarakat mengikuti ajang ini.
Pendampingan
Sementara itu, terkait hasil inovasi dari para pemenang, Bappedalitbang bersama Tim Saberina juga akan melakukan pendampingan. Selama ini, pendampingan sudah dilakukan dengan memfasilitasi pembuatan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), meskipun beberapa pemenang sudah ada yang mengantongi HAKI.
“Target dari sebuah inovasi pada akhirnya adalah provit, bagaimana inovasi produk UMKM misalnya, dapat lebih laku di pasaran, sehingga ke depan kita akan upayakan pendampingan sampai pada titik mempertemukan konsumen dengan inovator ataupun mempertemukan dengan investor”, terang Sulistyawati.
Hal senada juga disampaikan Gayuh Prima Setyo dari Tim Saberina. Menurutnya, sosialisasi Krenova harus lebih ditingkatkan, karena sejauh ini peserta masih didominasi dari perkotaan. Pada Krenova tahun sebelumnya, ada 1-2 peserta dari daerah Banyumas pinggiran, namun jumlahnya tidak bertambah.
“Sebenarnya dari beragamnya inovasi yang masuk sudah bagus, karena cukup beragam dan mengikuti perkembangan zaman. Pada setiap gelaran Krenova, ada peserta yang sama, namun mereka menyajikan hasil inovasi yang berbeda ataupun perkembangan dari inovasi sebelumnya. Ini sangat bagus, bahkan di ajang Krenova tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Banyumas pernah mendapatkan apresiasi dan ada juga peserta dari Banyumas yang pernah memenangkan Krenova tingkat Jateng”, paparnya.