BI Ajak 1.350 Petani Cabai Jateng Ikut Kendalikan Inflasi Melalui GPPI
METROJATENG.COM, MAGELANG– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, kembali melakukan terobosan baru dalam melakukan mengendalian inflasi di Jateng. Kali ini BI mengajak 1.350 petani di Magelang yang tergabung dalam koperasi Panca Arga Tani Gemilang untuk ikut melakukan mengendalian inflasi dalam program “Gerakan Petani Peduli Inflasi”.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih mengatakan, walau tekanan menurun dari 0,20% di April 2024 menjadi deflasi 0,22% di Mei 2024, beberapa komoditas pangan di Jateng masih menunjukan kenaikan, antara lain cabai merak . Komoditas cabai merah menjadi penyumbang tertinggi inflasi pada bulan Mei 2024, yaitu 0,04% (mtm).
“Untuk memitigasi inflasi harga cabai yang lebih tinggi di kemudian hari, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan petani cabai di Kabupaten Magelang mencetuskan Gerakan Petani Peduli Inflasi “Sinergi 1000 Petani Cabai untuk Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi”, tuturnya pada Rabu, 5 Juni 2024 di Magelang.
Dijelaskan Kabupaten Magelang, merupakan salah satu wilayah sentra produksi cabai utama sehingga memiliki posisi sangat penting dalam menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga cabai tidak saja di Jawa Tengah bahkan di tingkat nasional. Karena inflasi yang rendah dan stabil akan menjaga perekonomian di setiap daerah.
“Stabilitas pasokan dan harga komoditas cabai perlu menjadi perhatian bersama, sebab selain berdampak pada kenaikan inflasi, kenaikan harga komoditas pangan juga berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan champion cabai nasional Rp30 miliar untuk sarana prasarana pengembangan kawasan budidaya cabai 2.800 Hektar . Bantuan greenhouse dari Bank Indonesia kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Tani dan Gapoktan Argo Lestari.
Selain itu juga dilakukan penandatangan kerja sama ntar daerah (KAD) komoditas cabai intraprovinsi (Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Magelang dengan Kota Semarang) serta KAD antarprovinsi (Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta).
Penyediaan sarana produksi pertanian (saprotan) murah melalui bazaar saprotan yang diikuti oleh 15 supplier. Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia sekaligus melakukan edukasi transaksi digital melalui” Tebus Murah Saprotan menggunakan QRIS”.
Sarasehan 1.350 petani cabai dan edukasi pemanfaatan titik kumpul cabai di 9 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Magelang. Pengukuhan sembilan mitra champion petani cabai, untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga di Jawa Tengah.
Bantuan ini diberikan untuk menguatkan petani cabai di Jateng dalam menghadapi berbagai resiko seperti perubaha iklim yang berpotensi menggangu produksi cabai, kerusakan tanah, ketidakpastian harga dan lainnya.
“Kami berharap dengan bantuan ini petani cabai di Jateng tetap kuat dan memunculkan petani milenial baru yang mampu bersinergi dengan TPID mengendalikan inflasi,” tutup Ndari.
Gerakan Petani Peduli Inflasi “Sinergi 1000 Petani Cabai untuk Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi, disambut baik Agus Wibowo, Ketua Koperasi Panca Arga Tani Gemilang. Sinergi ini akan sangat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas cabai, dan menjaga kestabilan harga khususnya menjelang hari raya.
“Sebagai petani kami juga ingin mengambil peran dalam menjaga inflasi di Jateng. Meski hanya 1.350 orang, kami ingin sinergi ini tetap terjaga dan mampu memberikan dampak yang baik untuk daerah,” ungkapnya. dampaknya dapat kita rasakan baik itu di daerah maupun nasional,” kata Agus Wibowo.
Sementara itu Pj. Bupati Magelang yang diwakili Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mendukung gerakan Petani Peduli Inflasi agar gotong royong antara pemerintah dan petani dalam meningkatkan produktivitas dan stabilitas harga menjadi semakin erat. Karena petani merupakan mitra strategis dalam pembangunan.
Direktur Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Ketua Kelompok Sayuran dan Buah Kementerian Pertanian, Mutiara Sari mengapresiasi dan berterima kasih kepada petani yang telah berperan sebagai tulang punggung keberlanjutan produksi cabai.
Lebih lanjut, dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian Pertanian dan TPID Jawa Tengah diharapkan dapat membantu petani menjadi lebih produktif dan bertranformasi ke arah yang semakin maju dan sejahtera.
Menurutnya GPPI ini merupakan wujud nyata implementasi dari framework 4K dalam pengendalian inflasi di daerah, yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Ke depan, melalui kegiatan tersebut diharapkan sinergi TPID dan petani di Jawa Tengah dapat semakin meningkat dan mampu mendukung pencapaian sasaran inflasi yang rendah dan terkendali,” jelasnya. (tya)
Comments are closed.