Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

BI Jateng Resmikan Toko Kendali Inflasi di Pasar Muntilan Magelang

Bupati : Berharap Token Tidak Matikan Pedagang Pasar

 

METROJATENG.COM, MAGELANG – Kondisi perekonomian yang masih tidak menentu dan kenaikan beberapa komoditas barang kebutuhan pokok  memicu inflasi. melihat kondisi ini Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng harus bekerja keras mengendalikan inflasi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih mengatakan, Bank Indonesia terus berupaya menjalin sinergitas dengan berbagai pihak dalam upaya mengendalikan inflasi.Salah satunya dengan bersinergi dengan berbagai pihak membuka Toko Kendali Inflasi (Token) di beberapa daerah seperti si kabupaten Magelang.

Menurut Ndari, pembentukan Token ini hadir atas inisiasi dari BI atau dari daerah sendiri. Khusus untuk yang di Magelang ini atas inisiasi daerah. Ini Token yang ke-7, dan akab bertambah karena sudah ada beberapa yang siap membuka Token sperti di Kudus dan Rembang.

“Saat ini di Jawa Tengah  sudah ada 7 Toko Kendali Inflasi. Jumlah   akan bertambah, diantaranya di Kudus, Wonosobo dan Cilacap, dan kota-kota lainnya ,” jelas Nadri.

ditambahkan Nadri dalam pembentukan Token, BI melakukan sinergi dengan para penyedia kebutuhan pokok, seperti BULOG, Pertamina, Gabungan Kelompok Tani, dan pemerintah daerah dan para penyuplai kebutuhan pangan lainnya. Sinergi ini dilakukan untuk menstabilkan harga pangan

“Pemicu inflasi di Jateng hampir sama yakni adanya gejolak harga terhadap komoditas pangan. dicontohkan  penyebab inflasi Jateng pada Mei ini adanya kenaikan harga cabai. Saat ini cabai merah menjadi salah satu pemicu Inflasi di Jateng,” ungkap Ndari.

Transaksi Toko Kendali Inflasi di pasar Muntilan, kabupaten Magelang usai diresmikan Rabu (5/6/2025) langsung diserbu pembeli. (tya)

Guna mengatasi kenaikan harga cabai ini, BI bersama TPID dan para petani cabai melakukan Gerakan Petani Peduli Inflasi (GPPI). Program ini bertujuan membantu petani meningkatkan produksi cabai serta menstabilkan harga, sehingga inflasi dapat terjaga.

Sementara itu Toko Kendali Inflasi yang dibuka di pasar  Muntilan Kabupaten Magelang ini menyediakan bahan pangan yang rawan terjadi gejolak harga seperti telur, minyak goreng, tepung , beras dan lainnya. Kehadian Token ini diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pangan dipasar yang menjadi penyebab inflasi.

“BI  bersama TPID dan instansi terkait akan terus melakukan kolaborasindalam menjaga laju inflasi di Jateng dan harga komoditas pangan menjadi stabil,” pungkasnya.

Pj. Bupati Magelang, Sepyo Achanto, mengapresiasi kehadiran Toko Kendali Inflasi di Pasar Muntilan Magelang. Hadirnya Token ini berkat dukungan  Bank Indonesia dalam upaya mengendalikan laju inflasi, di Kabupaten Magelang.

Kehadiran Token , selain dapat mengendalikan laju inflasi juga diharapkan mampu menstabilkan harga , sehingga kebutuhan pokok masyarakat di kabupaten Magelang dapat terpenuhi .Ia  berharap Bank Indonesia bisa kembali menghadirkan replika Toko Kendali Inflasi di dua pasar di Magelang, yakni di Pasar Salaman dan Pasar Grabag.

“Kami juga berterimakasih kepada BI atas support yang diberikan.  Toko Kendali Inflasi  di Magelang diharapkan  mampu  mengendalikan harga, sehingga  bahan kebutuhan pokok dapat dijual sesuai HET. Namun  kami berharap kehadiran  toko ini di pasar  tidak mematikan pedagang tradisional yang telah ada, tapi pedagang bisa ikut memanfaatkan toko tersebut,” jelasnya..

 

Comments are closed.