Posko Lebaran Berakhir, Polri Sebut Angka Kecelakaan dan Korban Menurun
METROJATENG.COM, JAKARTA – Posko angkutan Lebaran terpadu 2024 resmi ditutup. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pengelolaan lalu lintas pada mudik dan balik Lebaran tahun ini mampu menekan angka kecelakaan serta korban laka.
“Pengelolaan arus tahun ini berjalan dengan baik angka kecelakaan lalu lintas secara umum ada penurunan 8% untuk kejadian dan untuk tingkat fatalitas turun 12%”, jelasnya.
Kakorlantas menyebut, pelaksanaan arus mudik balik tahunan dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan kolaborasi, sehingga mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Sedangkan dari hasil evaluasi, selama pelaksanaan operasi ketupat 2024 faktor penyebab terjadinya kecelakaan ialah, gagal menjaga jarak, kelalaian terhadap lalu lintas dan melampaui batas kecepatan.
“Penyebab kecelakaan yang terbanyak adalah gagal jaga jarak, yang mencapai 1.117 kasus, kedua karena ceroboh terhadap lalu lintas yang ada di depannya, ada 956 kasus, kemudian ceroboh saat belok 553 kasus, melampaui batas kecepatan ada 397 kasus, serta marka jalan ada 442 kasus”, kata Irjen Pol Aan.
Untuk kerlibatan sepeda motor dalam laka, ada penurunan 8%. Jika dalam arus mudik tahun lalu ada 4.545 kasus, tahun ini hanya ada 4.196 kasus.
Faktor kelelahan fisik juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga kehilangan konsentrasi dan gagal menjaga jarak.
“Kalau kita lihat dari model kecelakaannya tabrak, kemungkinan ada kelelahan karena gagal menjaga jarak konsentrasi kurang, sehingga menabrak belakang ini menjadi salah satu faktor utama”, terangnya.
Kolaborasi
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyampaikan, posko pusat angkutan Lebaran terpadu untuk melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan tol dan non tol, penerapan pengaturan dan pengendalian transportasi, koordinasi dengan stakeholder terkait, ramp check kensaraan dan pelaksanaan mudik gratis.
“Kita menyelesaikan penutupan posko yang memiliki arti penting karena ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kita lakukan tidak saja kita lakukan di tanah Jawa tetapi juga sampai ke Papua, Aceh dan apa yang kita lakukan tentu memberikan makna dan doa kita untuk mudik”, ungkapnya.
Lebih lanjut Menhub menyebut, turunnya angka kecelakaan ini secara perlahan bisa mewujudkan keinginan zero accident.
“Untuk sektor darat, angka kecelakaan turun, kecepatan naik dan relatif ini memberikan suatu arti bahwa produktivitas dan apa yang kita inginkan zero accident dan itu menjadi satu yang mungkin belum terdapat tetapi relatif sudah dilaksanakan”, kata Menhub.