Dinpertan KP Banyumas Genjot Percepatan Tanam Hadapi Kemarau, Target Selesai Juni 2025
BERITA ADVETORIAL
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Menyongsong musim kemarau yang diperkirakan mulai Juni 2025, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mempercepat masa tanam di seluruh wilayah pertanian, dengan target selesai pada akhir Juni 2025.
Hingga Kamis (29/5/2025), total luasan lahan yang sudah ditanami mencapai 20.656 hektar. Capaian ini menjadi sinyal kuat bahwa kerja keras para petani, didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah, membuahkan hasil yang signifikan.
Sub Koordinator Tanaman Pangan/Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinpertan KP Banyumas, Danang Widyarto SP mengatakan, total Lahan Baku Sawah (LBS) ada 30.665 hektar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.230 hektar sudah melakukan percepatan tanam pada bulan April lalu, kemudian pada bulan Mei ini, ditargetkan ada 10.000 hektar yang melakukan percepatan tanam dan selanjutnya pada bulan Juni tersisa 3.500 hektar.
“Kita optimis target percepatan tanam bisa tercapai, bulan Mei ini masih tersisa dua hari, dan sudah mencapai 8.426 hektar yang melakukan percepatan tanam, dari target 10.000 hektar,” terangnya dalam perbincangan bersama Metrojateng.com, Jumat (30/5/2025).
Percepatan tanam ini menjadi krusial karena masih tersedia curah hujan sesekali, yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan air bagi tanaman, khususnya di lahan tadah hujan. Para petani pun bergerak cepat, hanya memberi jeda sekitar satu minggu pascapanen untuk kemudian langsung mengolah lahan dan melakukan pembibitan.

Stimulan Bantuan Benih
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Pertanian RI melalui Dinpertan KP Banyumas menyalurkan bantuan benih untuk lahan seluas 5.450 hektar. Bantuan ini menjadi dorongan penting agar target tanam bulan April dan Mei 2025 tercapai maksimal.
Percepatan tanam tidak hanya terfokus di satu wilayah, namun telah merata di berbagai kecamatan. Di bulan April, kegiatan difokuskan di Kecamatan Lumbir, Wangon, Jatilawang, Purwojati, Gumelar, dan Tambak. Sedangkan pada Mei, cakupan wilayah meluas ke Rawalo, Pekuncen, Sokaraja, Kembaran, Cilongok, Kemranjen, dan Sumpiuh.
“Untuk bulan Juni, fokus perluasan tanam akan dilakukan di Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak, karena beberapa lahan di sana sebelumnya masih tergenang air,” jelas Danang.
Keseriusan Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam menjaga ketersediaan pangan juga ditunjukkan melalui terbitnya Surat Edaran (SE) Bupati Banyumas No. 500.6.1/134/Tahun 2025, yang menyerukan gerakan percepatan tanam dan peningkatan produksi padi. Dalam edaran tersebut, Bupati Sadewo Tri Lastiono menegaskan bahwa masa tanam padi idealnya dilakukan maksimal 2–3 minggu setelah panen, guna menghadapi potensi kekurangan air selama Musim Tanam II (April–September 2025).
Tak hanya itu, para PPL bersinergi dengan TNI turun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi dan pendampingan teknis kepada para petani. Langkah cepat Dinpertan KP Banyumas menjadi bukti nyata bahwa dengan sinergi antara petani, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat, ketahanan pangan bukan hanya harapan, tapi kenyataan yang terus diwujudkan.
Percepatan tanam ini tak hanya menjawab tantangan musim kemarau, namun juga bagian dari upaya besar Banyumas untuk menjadi lumbung pangan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Comments are closed.