Pasca Kecelakaan, Kalijambe Masuk Prioritas Perbaikan Infrastruktur Jalan
METROJATENG.COM, PURWOREJO – Pasca kecelakaan maut di Kalijambe, Purworejo, Pemprov Jawa Tengah langsung bergerak cepat. Upaya serius dilakukan untuk menyulap jalur rawan tersebut menjadi kawasan yang lebih aman bagi pengguna jalan. Tim gabungan dari Dinas PU Bina Marga Cipta Karya Jateng, Dinas Perhubungan Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Purworejo turun langsung ke lapangan untuk melihat titik rawan yang menjadi lokasi kecelakaan.
“Kami tak ingin kejadian serupa terulang. Fokus utama kami adalah keselamatan,” kata Kabid Rancang Bangun dan Pengawasan Dinas PU BMCK Jateng, Iwan Budianto.
Dua langkah strategis disiapkan. yaitu penataan ulang kontur jalan (alignment) yang selama ini dinilai terlalu curam, serta pembangunan jalur penyelamat di sisi kiri arah Magelang. Ini bukan sekadar tambal sulam, melainkan perombakan menyeluruh demi memutus mata rantai risiko.
“Dengan desain baru nanti, jalannya akan lebih landai dan lebar. Kami ingin pengguna jalan bisa melintas dengan tenang, tidak lagi was-was,” jelas Iwan.
Perbaikan alignment mencakup pelebaran, pemotongan bukit, dan penimbunan lembah guna mengurangi sudut kemiringan tajam yang selama ini menjadi momok bagi pengemudi. Namun, proyek ini bergantung pada kekuatan anggaran.
“Kami akan usulkan pada perubahan APBD di Agustus. Targetnya bisa mulai tahun ini,” ungkap Iwan optimistis.
Plt Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang, Dewa Puji Santosa menambahkan, pendekatan teknis akan dilakukan secara komprehensif, baik dari sisi atas maupun bawah jalan.
“Bukan hanya merapikan sisi atas, tapi juga membentuk ulang kontur bawahnya. Ini akan mengubah karakter jalan secara signifikan,” tuturnya.
Dari sisi lalu lintas, Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Arief Djatmiko mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan rekayasa lalu lintas sementara, terutama bagi kendaraan bertonase berat. Selain itu, razia kendaraan ODOL (Over Dimension Over Loading) juga digencarkan. Upaya ini akan diperkuat melalui forum lintas sektor yang melibatkan kepolisian, Bina Marga, dan stakeholder lainnya.
“Truk sumbu tiga kami alihkan dulu dari Kalijambe. Kami juga pasang baliho besar peringatan agar pengemudi pakai gigi 1 dari atas. Jangan ambil risiko. Kami sedang koordinasi pemasangan lampu tambahan sesuai permintaan warga. Sudah ada tiga titik yang disiapkan oleh BPTD,” tutup Miko.
Dengan sinergi berbagai pihak, harapannya Kalijambe tak lagi menjadi ‘jalur tengkorak’, melainkan simbol dari komitmen bersama dalam menjaga keselamatan nyawa di jalan raya.
Comments are closed.