Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

CJIBF 2025 Dibuka, Jawa Tengah Tawarkan Investasi Hijau Bernilai Triliunan Rupiah

METROJATENG.COM, SEMARANG – Jawa Tengah kembali menjadi sorotan dalam dunia investasi nasional lewat gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang resmi dibuka Senin (5/5/2025) di Hotel Tentrem, Semarang. Forum ini tak hanya jadi ajang promosi, tapi juga panggung bagi komitmen kuat Jawa Tengah sebagai rumah ramah investor.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut iklim investasi di wilayahnya tengah berada dalam masa keemasan. “Investasi di Jawa Tengah sedang semarak. Keamanan, ketertiban, dan perizinan kita jamin. Semua menjadi fondasi kuat untuk menarik minat investor,” tegasnya.

Tak main-main, hingga Triwulan I 2025, Jawa Tengah mencatatkan nilai investasi fantastis sebesar Rp 21,85 triliun. Angka ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 14,08 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lebih dari Rp7 triliun. Total 20.431 proyek investasi berhasil menyerap hampir 100 ribu tenaga kerja, atau sekitar 16,4 persen dari total nasional.

“Ini bukan akhir, justru jadi awal untuk terus kita dorong dalam pengembangan wilayah,” lanjut Luthfi.

Dalam CJIBF 2025, sebanyak 13 proyek investasi ditawarkan kepada calon investor, dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, hilirisasi pangan, kesehatan, dan pariwisata. Termasuk di antaranya proyek panas bumi, pembangkit listrik mini hidro, hingga pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (refuse derived fuel). Tak ketinggalan, lima kawasan industri turut dipromosikan sebagai lokasi strategis investasi masa depan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmad Dwi Saputra, menambahkan bahwa investasi adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi Jateng. Tahun 2024 lalu, ekonomi provinsi ini tumbuh 4,95 persen, dengan investasi menyumbang lebih dari 30 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,55 persen.

“Pada CJIBF 2024, nilai Letter of Intent (LoI) mencapai Rp13,32 triliun. Tahun ini kami optimistis lebih besar, karena minat pelaku usaha terhadap Jawa Tengah terus menguat,” jelas Rahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menyebut CJIBF 2025 dikemas lebih lengkap dengan pameran UMKM, forum investasi, hingga showcase proyek unggulan. “Kami ingin Jawa Tengah jadi pilar industri dan pangan nasional. Lewat investasi, kami ingin membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.