Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Ketua KONI Banyumas Terpilih, Arie Suprapto: Bangun Kepercayaan dan Revitalisasi Sarpras Jadi Prioritas Utama

METROJATENG.COM,PURWOKERTO – Arie Suprapto resmi menakhodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyumas. Tak ingin sekadar menggugurkan kewajiban, Arie langsung tancap gas menyiapkan strategi besar demi mengangkat prestasi olahraga daerah serta mengembalikan kepercayaan publik yang sempat memudar.

Dalam perbincangan bersama Metrojateng.com, Rabu (16/4/2025), Arie mengungkapkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap KONI adalah modal utama yang harus dibangun kembali. Tak heran jika ia memilih untuk tidak terburu-buru dalam menyusun kepengurusan. Ia tengah menyeleksi secara ketat sosok-sosok yang akan mengisi struktur organisasi tersebut.

“Saya diberi waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan, dan saya ingin memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin. Kepengurusan ini harus diisi oleh orang-orang yang benar-benar kompeten, kredibel, dan akuntabel,” ujarnya tegas.

Salah satu posisi yang menjadi sorotan utama Arie adalah Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres). Menurutnya, posisi ini sangat krusial, layaknya ‘Badan Pemenangan Pemilu’ di partai politik, sebagai ujung tombak yang menentukan arah masa depan prestasi olahraga Banyumas.

“Orangnya harus benar-benar paham potensi setiap cabang olahraga dan bagaimana pola pembinaannya. Tidak bisa asal tunjuk,” jelasnya.

Arie juga menekankan bahwa kepengurusan tidak perlu gemuk. Lebih penting adalah kualitas, bukan kuantitas. Ia ingin melibatkan mantan atlet, akademisi olahraga, dan memberi ruang bagi anak-anak muda potensial untuk turut ambil bagian dalam membangun KONI yang baru.

Pusat Latihan Cabor Banyumas

Tak hanya bicara soal SDM, Arie juga menjadikan peningkatan sarana dan prasarana sebagai prioritas utama. Baginya, prestasi mustahil tercapai tanpa dukungan fasilitas latihan yang memadai. Salah satu visinya adalah menjadikan GOR Satria Purwokerto sebagai pusat latihan semua cabang olahraga (cabor) di Banyumas.

“Ini bukan mimpi kosong. Saya sudah berdiskusi dengan Dinporabudpar, dan sangat memungkinkan jika GOR Satria difungsikan sebagai pusat latihan. Tinggal koordinasi anggaran dengan bupati dan legislatif,” katanya penuh optimisme.

Komitmen itu bukan hanya wacana. Arie kerap turun langsung ke lapangan, menyambangi tempat-tempat latihan atlet. Dari sana, ia menemukan realita miris, dimana banyak atlet harus berpindah-pindah tempat latihan karena ketiadaan fasilitas yang memadai. Seperti yang dialami cabang olahraga Judo, yang kini harus berlatih di aula SMA 1 Diponegoro setelah sebelumnya berpindah-pindah dari SPN hingga Denpom.

“Kondisi sarpras kita baru sekitar 50% layak. Kita harus rumuskan kembali bagaimana GOR Satria bisa menyediakan tempat latihan yang memenuhi standar untuk semua cabor, agar atlet bisa fokus dan berkembang optimal,” jelasnya.

Tak hanya fasilitas, Arie juga mulai memetakan atlet-atlet berprestasi asal Banyumas yang kini ‘hijrah’ ke daerah lain. Ia ingin mengajak mereka kembali, membangun komunikasi yang baik agar mereka mau berkontribusi kembali untuk tanah kelahirannya.

“Kita tidak ingin kehilangan talenta-talenta hebat. Mereka adalah aset. Kita akan ajak bicara, kita rayu, dan kita beri tempat agar mereka mau kembali membangun olahraga Banyumas bersama-sama,” pungkasnya.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.