Pengajuan Pupuk Subsidi di Banyumas Diakomodir 100% Sesuai RDKK
BERITA ADVETORIAL
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Sesuai dengan intruksi Kementerian Pertanian terkait percepatan masa tanam, sekaligus juga untuk meningkatkan ketahanan pangan, pada Tahun 2024 kemarin, pengajuan pupuk subsidi di Kabupaten Banyumas diakomodir 100%. Sehingga dipastikan para petani yang telah terdaftar pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) akan mendapatkan pupuk sesuai dengan kebutuhannya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Imam Pamungkas menjelaskan, dengan pengajuan kuota pupuk subsidi yang disetujui sepenuhnya, para petani di Banyumas tidak akan menghadapi kendala terkait ketersediaan pupuk. Pupuk subsidi yang disediakan mencakup jenis urea, NPK, dan pupuk organik, yang dibagikan sesuai dengan kebutuhan yang tercatat dalam RDKK.
“Dengan sistem yang sudah berjalan, seharusnya petani tidak akan kesulitan dalam mendapatkan pupuk subsidi. Bila ada masalah, biasanya disebabkan oleh keterlambatan distribusi dari distributor ke pengecer,” jelas Imam Pamungkas, Selasa (11/2/2025).
Sebagai bagian dari kemudahan, petani kini dapat mengakses proses pengajuan pupuk subsidi dengan mudah, hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan mereka juga bisa memperbarui data kebutuhan pupuk melalui aplikasi E-RDKK. Selain itu, syarat utama untuk mendapatkan pupuk subsidi adalah dengan bergabung dalam kelompok tani.
Lebih lanjut Imam Pamungkas menjelaskan, untuk pengajuan RDKK Tahun 2025 ini, sebanyak 25,621,753 ton pupuk urea dan 25,621,753 ton pupuk NPK. Sedangkan kebutuhan pupuk organik tercatat sampai 819.666 ton. Jumlah pupuk tersebut untuk mencukupi kebutuhan tanam dari sebanyak 91.608 petani di Banyumas.
“Untuk itu, kami mengimbau agar semua petani di Banyumas segera mendaftar dalam RDKK. Jika belum terdaftar, mereka bisa mendaftar kapan saja melalui aplikasi E-RDKK. Sistem ini mempermudah update data petani dan kebutuhan pupuk,” tambahnya.
Imam juga menjelaskan bahwa jika ada petani yang sudah tidak menggarap lahan akan ditakedown. Sedangkan untuk petani yang meninggal dunia, data mereka akan dihapus atau diupdate, namun ahli warisnya tetap dapat melanjutkan bantuan pupuk subsidi yang sudah tercatat sebelumnya.
Sepuluh Komoditas Pertanian Prioritas untuk Ketahanan Pangan
Pada tahun 2025, Kementerian Pertanian mengalokasikan pupuk subsidi untuk 10 komoditas utama yang dianggap strategis dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Komoditas tersebut meliputi tanaman pangan seperti padi, jagung, dan ubi kayu, kemudian tanaman hortikultura meliputi cabai, bawang merah, dan bawang putih, serta tanaman perkebunan, seperti kopi, kakao, dan tebu rakyat.
Kementerian Pertanian juga menetapkan standar penggunaan pupuk subsidi untuk tanaman padi, yakni 250 kilogram pupuk Urea dan NPK per hektar lahan. Dengan alokasi yang jelas ini, diharapkan para petani bisa memperoleh hasil panen yang optimal dan mendukung ketahanan pangan yang lebih baik.
Pendampingan Intensif untuk Petani
Selain memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan lancar, Dinpertan KP Banyumas juga melakukan pendampingan secara intensif kepada para petani. Pendampingan ini dilakukan baik secara langsung oleh petugas dinas maupun melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), untuk memastikan petani memahami cara penggunaan pupuk yang efektif dan efisien.
“Pendampingan ini penting untuk memberikan edukasi kepada petani agar mereka bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari penggunaan pupuk yang tepat. Dengan hasil panen yang melimpah, kami harap ketahanan pangan di Banyumas dan Indonesia secara keseluruhan akan semakin terjaga,” tutup Imam Pamungkas.
Dengan adanya program ini, diharapkan setiap petani di Kabupaten Banyumas dapat memperoleh manfaat yang optimal dari pupuk subsidi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional. Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah bekerja keras untuk memfasilitasi para petani agar dapat bertani dengan efisien dan hasil yang menguntungkan.
Comments are closed.