Pemkab Wonogiri Raih Penghargaan IGA Lima Kali Berturut-Turut
METROJATENG.COM WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten Wonogiri berhasil meraih penghargaan Kabupaten terinovatif pada ajang Innovative Government Award (IGA) tahun 2024. ‘’Ini adalah penghargaan yang diterima Pemkab Wonogiri kelima kalinya secara berturut-turut,’’ kata Heru Utomo Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Wonogiri, Jumat (06/12)
Heru memaprakan, penghargaan yang sama telah diterima Pemkab Wonogiri mulai tahun 2020 hingga 2024, ‘’Pemkab Wonogiri selalu meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif. Kategori ini adalah kategori tertinggi dalam IGA yang diselenggarakan oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri),” tutur Heru.
Dua inovasi Pemkab Wonogiri yang bertarung di IGA 2024 adalah Cinta Mutiara Keluarga (CMK) dan Mitra Desa. CMK adalah sebuah aplikasi inovasi berbasis digital yang dipergunakan dalam upaya konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Wonogiri. Aplikasi ini dibangun untuk memudahkan proses input data penimbangan serentak, penghitungan prevelensi stunting, dan monitoring serta evaluasi program konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Wonogiri.
“Jadi di aplikasi ini, data-data penimbangan berat badan dan laporan dari Posyandu dan Puskesmas diinput disitu. Data tersebut kemudian digunakan untuk merumuskan kebijakan penanganan kasus stunting di Kabupaten Wonogiri,” kata Heru.
Sedangkan Mitra Desa merupakan inovasi non-digital yang digawangi oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonogiri dalam upaya fasilitasi penerbitan NIB dan IUMK bagi UMKM. DPMPTSP menggandeng relawan yang berasal dari Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) dan Mahasiswa KKN di Kabupaten Wonogiri sebagai Mitra Desa.
Diterangkan Heru, terdapat empat fokus program Mitra Desa. Yang pertama adalah pendataan usaha mikro dan kecil di 294 desa dan kelurahan di Kabupaten Wonogiri. Sasaran pendataan usaha ini adalah UMKM yang memiliki nilai investasi di bawah Rp5 miliar. Kedua, peningkatan legalitas usaha dengan dilakukannya pendaftaran NIB secara gratis melalui Online Single Submission (OSS) Indonesia. Ketiga peningkatan aksesibilitas perbankan melalui program Link Perbankan. Dan yang keempat adalah pendampingan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah di desa dan kelurahan.
“Hasil dari Mitra Desa ini tentunya sangat dirasakan oleh para pelaku UMKM. Selama pelaksanaan program Mitra Desa, puluhan ribu UMKM bisa mendapatkan NIB secara gratis dan juga pendampingan pengembangan usaha,” ungkapnya.
Ditanyakan terkait apa dampak positif yang dirasakan Pemkab Wonogiri baik secara langsung maupun tidak langsung atas capaian prestasi ini, Heru menuturkan setidaknya ada tiga hal yang dirasakan Pemkab Wonogiri. Yang pertama adalah branding, yakni meningkatnya reputasi Pemkab Wonogiri di mata nasional. Yang kedua adalah marketing dan peningkatan iklim investasi, dimana Kabupaten Wonogiri mulai dilirik para investor untuk pengembangan usaha skala besar. Dan yang terakhir adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Wonogiri itu sendiri.
“Ketiga hal ini adalah dampak positif yang bersama-sama kita rasakan dengan berbagai capaian prestasi Pemkab Wonogiri. Kami berharap, prestasi ini dapat terus dipertahankan sehingga Kabupaten Wonogiri mampu menjadi Kabupaten yang maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkasnya.
Comments are closed.