Industri Pengolahan Sumbang Peningkatan Ekspor Jateng Hingga 9,27%
METROJATENG.COM, SEMARANG – Industri pengolahan menyumbang peningkatan ekspor Jawa Tengah (Jateng) hingga 9,27%. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, nilai ekspor pada Oktober 2024 meningkat, baik secara bulanan maupun tahunan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Endang Tru Wahyuningsih dalam rilis mengatakan, pada Oktober 2024, nilai ekspor Jawa Tengah mencapai 985,09 juta dolar AS, atau secara kumulatif (Januari-Oktober 2024) mencapai 9.239,30 juta dolar AS.
“Sehingga ekspor Oktober 2024 mengalami kenaikan 10,56 persen secara bulanan dan kenaikan 14,79 persen secara tahunan”, terangnya.
Penyumbang utama kenaikan ekspor, lanjutnya, baik secara bulanan mau tahunan adalah sektor industri pengolahan. Total nilai ekspor sepanjang Januari-Oktober 2024 mengalami kenaikan 9,15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama kenaikan nilai ekspor nonmigas disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 9,27 persen.
“Total ekspor nonmigas Januari-Oktober 2024 8.877,46 dolar AS”, tuturnya.
Endang menambahkan, pangsa ekspor nonmigas Januari-Oktober 2024 tujuan utama ke Amerika Serikat 41,35 %, Jepang 8,5 % dan Tiongkok 5,97 %. Dan ada juga yang ke ASEAN sebesar 7,04 persen serta Uni Eropa 13,02 %.
Selain Ekspor, BPS Jawa Tengah juga mencatat adanya peningkatan pada indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2024. IPM Jawa Tengah mencapai 73,87. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya 0,48 poin dan 0,65 persen.Yaitu harapan hidup saat lahir 74,91 tahun, rata-rata lama sekolah 8,02 tahun, harapan lama sekolah 12,86 tahun. Kondisi pertumbuhan IPM yang masuk kategori tinggi, di antaranya Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Semarang dan Kota Salatiga.
Comments are closed.