Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Tersangka Pembunuh Juragan Galon Akhirnya Menyesali Perbuatannya dan Minta Maaf

Reka Ulang 102 adegan pembunuhan Berjalan Lancar

 

METROJATENG.COM, SEMARANG– Penyesalan, memang biasanya datang terlambat. Paling tidak, seperti terlihat pada Muhamad Husein (28), tersangka pelaku pembunuhan  sadis yang memutilasi dan mengecor mayat korban yang  majikan sendiri  kini menyesali pervuatannya.

Sikapnya kini telah berubah drastis. Pemuda asal Banjarnegara semula mengaku merasa puas dan tidak menyesal, tetapi sekarang berubah sebaliknya.

“Saya sadar perbuatan saya salah. Saya benar benar menyesal dan minta maaf kepada keluarga majikan yang saya bunuh”, ungkap tersangka Husein (28), Juma t(12/5) sore seusai menjalani pra reka ulang di lokasi kejadian tempat usaha isi ulang air mineral dan gas, jalan Wulawarman Raya, Keramas, Tembalang Semarang.

Ulah Husein yang dikenal berdarah dingin tega memotong anggota tubuh majikan sendiri yang saat itu masih bernafas setelah bagian pipi dan pelipis kanan dipotong pakai pisau dapur, memang sempat mengundang geregetan dan kemarahan keluarga korban.Hal ini, seperti disampaikan Tulus Hutagalung, adik ipar korban Irwan Hutagalung.

” Siapa tidak jengjel pelaku membunuh keluarga saya mengaku tidak menyesal”, ucap Tulus yang turut menonton pra reka ulang. Ia berharap agar pelaku dihukum secara maksimal, sesuai pasal 340 KUHP yang diancam hukuman 20 tahun penjara.

Adapun pra rekonstruksi yang dipimpin Kanit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Semarang Iptu Dionisius Yudi Christiano ada 102 adegan. Namun,khusus di sekitar lokasi eksekusi terhadap korban Irwan Hutagalung dilangsungkan sekitar setengahnya dari 102 adegan.

Adegan lain diantaranya pelaku membuang barang bukti, seperti karpet terdapat bercak darah dan tas korban di daerah Jabungan, sekitar 3 Km dari lokasi pembunuhan . Selain itu pra reka ulang di luar lokasi pembunuhan berlangsung di tempat penginapan yang dipakai pelaku dan temannya, Imam bersenang senang dengan wanita penghibur setelah merampas uang korban tidak kurang Rp 7 juta. Imam, penjual angkringan sementara berstatus sebagai saksi.

Menurut Iptu Dionisius Yudi Christiano adegan reka ulang sesuai keterangan pelaku mulai dari perencanaan, pembunuhan dengan linggis, mutilasi hingga pengecoran mayat tidak berubah.

“Jadi antara keterangan pelaku dengan adegan rekonstruksi klop tidak berubah”, jelas pimpinan pra reka ulang.

Latar belakang pembunuhan sadis, seperti yang telah diberitakan gara gara pelaku jengkel terhadap majikannya  sendiri Irwan Hutagalung yang dianggap ringan tangan suka memukul dan mengumpat. Kejengkelan Husein atas ulah sang majikan pernah disampaikan kepada, Imam, rekan penjual angkringan di sebelah tempat kerjanya.

Kemudian, pada Kamis (4/5) malam, tersangka Husein baru melampiaskan dendamnya.Ia pada Kamis malam Jumat sekitar pukul 22.30 tanpa ragu mengambil linggis, lalu ujung linggis ditusukkan pada bagian pipi kiri korban yang lelap tidur. Tulang rahang korban patah. Korban tidak berteriak maupun mengeluh sakit.

Walau, korban saat itu tidak sadar, lalu kembali dihujani pukulan linggis mengenai pelipis kanan. Korban terluka parah berdarah tidak sadar oleh pelaku ditinggal pergi setelah menguras uang korban tidak kurang Rp 7 juta.

Esok paginya mayat korban sebelum dicor di samping tempat usaha terlebih dulu dipotong dengan pisau dapur menjadi empat bagian terdiri dua lengan tangan, kepala dan perut. Ia mengaku terpaksa memotong dua tangan karban karena semasa hidupnya ringan tangan suka menempeleng.

Kanit Resmob Sat Reskrim mengatakan tersangka yang setelah membunuh terkesan tidak mempunyai beban, bahkan semula merasa puas dapat melampiaskan dendamnya , sikapnya biasa saja normal. Namun, bila perkembangan jiwanya nanti menunjukkan hal aneh tidak normal akan dibawa ke psykiater.

Mengenai nasib Imam yang sempat diajak Husein bersenang dengan uang hasil kejahatan, menurutnya masih berstatus saksi. (ono)

Meyesal – Usai pra reka ulang tersangka pembunuhan juragan galon dan gas mengaku menyesali perbuatannya. (ono)

Comments are closed.