Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Menipisnya Stok BBM Karimunjawa Akibat Cuaca Buruk

0

METROJATENG.COM, SEMARANG – Kondisi cuaca buruk di wilayah perairan Jawa belakangan ini berdampak besar bagi ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kepulauan Karimunjawa. Akibat kapal pengiriman BBM Pertamina yang tak bisa beroperasi, pada Rabu (28/12/2022), stok BBM di wilayah Karimunjawa makin menipis.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan kondisi stok BBM Karimunjawa yang makin menipis.

Terpantau, dari 3 jenis BBM Pertamina yang dipasarkan di SPBU Karimunjawa, pada Rabu (28/12/2022) siang yang tersisa hanya Dexlite sebesar 2.271 liter. Sedangkan Pertalite dan Biosolar stok sudah masuk deadstock.

“Yang masih bisa dipasarkan di Karimunjawa hanya Dexlite dengan stok 2.271 liter, dengan penyaluran rata-rata harian 73 liter. Kalau Pertalite dan Biosolar sudah deadstock yang berarti stok yang ada sudah tidak bisa dikeluarkan lagi dari tangki SPBU untuk dijual,” kata Brasto.

Brasto menjelaskan, stok di SPBU Karimunjawa untuk Pertalite ada 616 liter (deadstock) dan stok Biosolar 966 liter (deadstock). Padahal, rata-rata penyaluran harian Pertalite sebesar 1.938 liter, dan rata-rata penyaluran harian Biosolar sebesar 3.796 liter.

“Harapan kami cuaca bisa makin membaik, sehingga pasokan BBM melalui kapal ke Karimunjawa bisa segera dijalankan,” jelasnya.

Menurutnya, Pertamina masih terus memantau dan memonitor kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Jawa. Pertamina juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, mengenai kondisi cuaca, keselamatan berlayar, dan izin berlayar.

“Untuk saat ini kapal tidak dapat berangkat karena cuaca buruk dan gelombang tinggi. Padahal kapal pemasok BBM ke Karimunjawa sebenarnya sudah siap berlayar menuju SPBU Karimunjawa dengan memuat Pertalite sebanyak 40 Kilo Liter dan Biosolar 95 Kilo Liter. Jadi ini tinggal menunggu cuaca membaik saja,” ungkapnya.

Brasto menuturkan, dalam kondisi normal, pengiriman BBM ke Karimunjawa biasanya dilakukan 10 hari hingga 2 minggu sekali, dengan muatan sekitar 90 Kilo Liter BBM sekali kirim.

“Terakhir pengiriman BBM ke Karimunjawa pada 14 Desember 2022,” tukasnya.

Sementara, untuk stok BBM secara umum di Jateng – DIY sampai saat ini masih relatif aman. Kondisi stok setidaknya mampu untuk cadangan hingga 11 hingga 14 hari ke depan.

“Ketahanan stok gasoline Jateng & DIY per Rabu (28/12/2022) hari ini masih bisa untuk 11 hari. Untuk gasoil 14 hari. Angka tersebut masih ideal sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Ketahanan stok tersebut, lanjutnya, merupakan ketahanan stok di Fuel Terminal Jawa Tengah & DIY. Jumlah tersebut belum termasuk ketahanan stok di kilang dan kapal.

“Rata-rata penyaluran BBM harian normal di Jateng & DIY pada bulan Oktober 2022 untuk Gasoline 12.613 Kilo Liter per hari dan untuk gasoil 7.004 Kilo Liter per hari,” pungkasnya.(ris)

Leave A Reply

Your email address will not be published.