Banjir Kian Meluas, Setya Arinugroho Dorong Mitigasi Jangka Panjang
METROJATENG.COM, SEMARANG – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menyoroti meningkatnya intensitas bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah, terutama di wilayah Demak dan Semarang. Ia menilai, bencana tersebut bukan sekadar akibat curah hujan ekstrem, melainkan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang menumpuk dari waktu ke waktu.
“Banjir di Demak dan Semarang tidak bisa lagi dianggap fenomena alam biasa. Ada faktor hidrometeorologi, perubahan iklim, dan infrastruktur yang belum optimal dalam menampung debit air,” ujar Setya, Selasa (4/11/2025).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai, langkah darurat yang dilakukan pemerintah memang perlu diapresiasi, namun penanganan jangka panjang harus segera menjadi prioritas. Ia mendorong pemerintah provinsi untuk mempercepat normalisasi sungai, pengerukan endapan, serta memperluas kapasitas kolam retensi di titik-titik kritis.
“Langkah seperti normalisasi sungai dan pengerukan sedimentasi harus segera dilakukan. Ini bukan proyek jangka pendek, tapi investasi jangka panjang untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
Setya Ari mengapresiasi kinerja Pemprov Jawa Tengah yang dinilai tanggap menghadapi banjir melalui optimalisasi operasi modifikasi cuaca (OMC) dan pengoperasian pompa sedot air di sejumlah wilayah terdampak. Respons cepat ini, katanya, menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan warga.
“Kami menghargai kerja keras jajaran Pemprov Jateng. Kolaborasi dan koordinasi lintas instansi terlihat nyata di lapangan,” ujarnya.
Mengacu pada data BMKG, puncak musim hujan di Jawa Tengah diprediksi terjadi pada November hingga Desember 2025, dengan potensi peningkatan aktivitas atmosfer akibat penguatan Monsun Asia. Setya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi lain seperti tanah longsor dan banjir bandang.
“Daerah lereng dan perbukitan harus mendapat perhatian lebih. Warga perlu aktif memantau kondisi lingkungan dan menghindari aktivitas berisiko tinggi saat cuaca ekstrem,” katanya.

Dorong Edukasi Mitigasi Bencana
Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Setya baru-baru ini menggelar pelatihan dasar rescue dan wawasan kebangsaan di Baturaden. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat kapasitas warga menghadapi potensi bencana.
“Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat juga perlu dibekali kemampuan dasar agar bisa bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana,” jelasnya.
Ia pun mendorong agar program edukasi dan sosialisasi kebencanaan diperluas hingga ke desa-desa rawan bencana, dengan melibatkan komunitas lokal dan relawan.
“Kalau pemerintah dan masyarakat berjalan bersama, dampak bencana bisa ditekan secara signifikan,” tandasnya.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.