Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

HLUN 2025: Gus Yasin Tegaskan Lansia Bukan Beban, Tapi Aset Bangsa

METROJATENG.COM, SEMARANG – Suasana Aula Kecamatan Pedurungan, Semarang, Sabtu (7/6/2025) pagi, berbeda dari biasanya. Lagu senam riang terdengar bersahut-sahutan, senyum ceria para lanjut usia menyambut Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025. Di tengah semarak acara, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan pesan penting: Lansia bukan beban, tapi aset yang harus diberdayakan.”

Gus Yasin, sapaan akrabnya, menepis stigma bahwa orang berusia 60 tahun ke atas hanya menjadi tanggungan keluarga atau negara. Menurutnya, para lansia di Jawa Tengah masih punya peran besar dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

“Ada anggapan bahwa pajak kita untuk membiayai lansia. Itu keliru. Banyak dari mereka masih bekerja, bahkan menghidupi cucu-cucunya,” ucapnya tegas, di hadapan ratusan peserta HLUN yang mengikuti pemeriksaan kesehatan, senam bersama, dan bazar produk lokal.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, jumlah lansia di Jateng mencapai 5,07 juta jiwa atau 13,5% dari total penduduk provinsi. Dari jumlah itu, lebih dari separuh, yakni 56,19% masih aktif bekerja. Sektor wirausaha menjadi ladang penghidupan utama mereka, dengan angka tertinggi di 32,78%.

Contohnya bisa dilihat pada sosok Ahmad Darodji (Ketua Baznas Jateng) dan Sarwa Pramana (Ketua PMI Jateng), yang masih aktif berkegiatan meski sudah sepuh. “Usia boleh lanjut, tapi semangat harus tetap menyala,” kata Gus Yasin, sembari menyebutkan pentingnya menyalurkan pengalaman mereka untuk generasi muda.

Program Inklusif

Tak berhenti di seruan semangat, Pemprov Jateng juga menyiapkan strategi konkret lewat program Kecamatan Berdaya. Di sini, kecamatan tidak sekadar menjadi pusat administratif, tetapi juga pusat pemberdayaan, termasuk bagi lansia.

Para lansia mendapat ruang untuk pelatihan, pengembangan usaha, hingga kesehatan melalui layanan Speling (Spesialis Keliling). Layanan ini juga disinergikan dengan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari Presiden Prabowo Subianto.

“Banyak kegiatan itu bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menjaga daya ingat. Mencegah pikun, itu penting,” jelas Gus Yasin.

Ahmad Darodji menyebut, lebih dari 53% lansia di Indonesia masih bekerja. “Mereka bukan beban. Mereka inspirasi,” tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Ketua Komunitas Lansia Jateng, Djamaluddin Darwis, berharap HLUN bisa menjadi momentum tahunan yang menyuntikkan semangat baru bagi para sepuh. “Kami ingin menunjukkan, bahwa lansia bisa jadi contoh teladan untuk generasi muda,” ucapnya.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.