Drama Penculikan Palsu di Semarang: Seorang Ibu Nyaris Tertipu Tebusan Rp 80 Juta
METROJATENG.COM, SEMARANG – Ketegangan dan kepanikan sempat menyelimuti seorang ibu di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa malam (27/5/2025). IDK, nama sang ibu, hampir terjebak dalam skenario penipuan canggih yang mengaku anaknya diculik dan meminta tebusan fantastis sebesar Rp 80 juta. Namun, ternyata kasus ini bukan penculikan nyata, melainkan modus kejahatan online yang semakin meresahkan.
Kejadian bermula saat IDK menerima pesan WhatsApp dari nomor anaknya, SA (20), yang mengabarkan dirinya diculik oleh orang tak dikenal dengan ancaman siksaan jika tebusan tidak dipenuhi. Panik, IDK segera melapor ke Polsek Tembalang pukul 21.55 WIB.
Polisi pun langsung bergerak cepat. Hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan, SA ternyata aman, sedang menginap di sebuah hotel di Tembalang sejak siang hari.
“Kami menemukan sepeda motor korban terparkir di hotel, dan korban dalam kondisi sehat,” kata Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, Kamis (29/5/2025).
Ternyata, SA sebelumnya dihubungi oleh seseorang yang mengaku aparat dan menuduhnya terlibat dalam kasus pencucian uang. Korban diminta menjauh dari rumah dan mengisolasi diri di hotel agar ‘penyelidikan’ bisa berjalan lancar. Ketakutan, SA mengikuti arahan tersebut.
Namun pelaku tidak berhenti di situ. Mereka berhasil membajak nomor WhatsApp SA dan mengirim pesan ke orang tua korban, pura-pura anaknya diculik dan menuntut uang tebusan.
“Ini bukan penculikan fisik, melainkan penipuan online dengan cara membajak nomor korban dan melakukan intimidasi psikologis,” jelas Kombes Dwi.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak mudah percaya pesan atau telepon mencurigakan yang mengatasnamakan aparat dengan tuduhan yang tidak masuk akal. Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, menghimbau agar masyarakat tidak cepat panik saat mendapatkan pesan serupa.
“Jangan panik! Segera verifikasi ke kantor polisi terdekat bila menerima ancaman serupa. Berpikir kritis dan jangan terburu-buru mengambil keputusan saat dalam tekanan.” pesannya.
Comments are closed.