Keroncong Plesiran 2025 Siap Guncang Yogyakarta dengan Nuansa Musik Klasik yang Segar
METROJATENG.COM, YOGYAKARTA – Musik keroncong akan kembali menggema di alam terbuka saat gelaran Keroncong Plesiran 2025 hadir di Desa Wisata Tinalah, Yogyakarta. Memasuki tahun ke-9 penyelenggaraannya, acara ini kembali menjadi ruang apresiasi bagi musik keroncong dengan pendekatan yang segar dan inklusif, menjadikannya relevan bagi berbagai generasi, termasuk kalangan muda.
Dengan mengusung semangat pelestarian budaya dan regenerasi penikmat musik tradisional, Keroncong Plesiran 2025 tahun ini menampilkan sejumlah musisi lintas genre yang siap memberikan warna baru pada panggung keroncong. Di antara jajaran penampil yang telah diumumkan, terdapat nama-nama populer seperti Bilal Indrajaya, musisi muda dengan gaya melankolis yang kerap memadukan elemen retro dan modern, Endah Laras, penyanyi dengan karakter vokal kuat yang sudah lama malang melintang di dunia keroncong dan campursari, serta Boris Sirait, yang dikenal dengan eksplorasi musik etnik dan teatrikal.
Tak kalah menarik, tampil pula Paksi Raras Alit, musisi muda berbakat yang dikenal aktif memperkenalkan musik tradisional Jawa kepada generasi milenial dan Gen Z melalui pendekatan kontemporer. Sementara Okky Kumala, penyanyi dengan latar belakang musik klasik dan jazz, akan membawa interpretasi unik terhadap lagu-lagu keroncong yang ia bawakan.
Keroncong Plesiran bukan hanya soal pertunjukan musik. Lebih dari itu, ia adalah sebuah pengalaman budaya, sebuah ruang di mana musik tradisional, keindahan alam, dan kearifan lokal berpadu dalam harmoni. Lokasi acara di Desa Wisata Tinalah, yang terletak di kawasan Pegunungan Menoreh, menawarkan panorama alam yang memukau dan suasana pedesaan yang autentik. Para pengunjung tidak hanya disuguhi pertunjukan musik, tapi juga bisa menikmati kegiatan plesiran seperti jelajah desa, wisata sejarah, dan kuliner lokal.
Atmosfer alami ini menjadi bagian integral dari konsep Keroncong Plesiran, menghadirkan musik keroncong dalam suasana santai, terbuka, dan membumi. Alih-alih panggung megah di tengah kota, penampilan para musisi berlangsung di tengah alam terbuka yang asri, sebuah panggung yang menyatu dengan alam, dan sekaligus mengajak penonton untuk lebih dekat dengan akar budaya Indonesia.
Menjembatani Tradisi dan Modernitas
Sejak pertama kali digelar, Keroncong Plesiran memiliki visi besar, yaitu menjadikan musik keroncong sebagai bagian dari keseharian masyarakat modern. Lewat kurasi penampil yang lintas generasi dan lintas genre, festival ini berhasil menjembatani gap antara musik tradisional dan selera kontemporer.
Melalui perpaduan musik, suasana, dan kegiatan budaya, Keroncong Plesiran 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi keroncong sebagai warisan budaya yang hidup, dinamis, dan menginspirasi.
Keroncong Plesiran 2025 akan digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025, mulai sore hingga malam hari. Acara terbuka untuk umum dan mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk datang dan menikmati musik dalam suasana yang berbeda—lebih dekat, lebih hangat, dan lebih bermakna.
Comments are closed.