Polda Jateng Siapkan Lima Strategi Aglomerasi untuk Menjamin Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Related Posts
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
METROJATENG.COM,SEMARANG – Untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025, Polda Jawa Tengah telah merancang lima strategi aglomerasi yang akan diterapkan selama periode tersebut. Berdasarkan evaluasi tahun lalu, Polda Jateng memandang penting untuk menyusun strategi yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah lalu lintas, dengan pendekatan yang melibatkan beberapa Polres sekaligus, bukan hanya fokus pada satu wilayah.
Kombes Pol Basya Radyananda, Karo Ops Polda Jateng, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan lima strategi aglomerasi untuk mengatasi berbagai kendala lalu lintas yang muncul pada tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa jaringan jalan yang saling terhubung memerlukan solusi menyeluruh agar masalah yang ada bisa ditangani dengan efektif.
“Lima strategi aglomerasi ini dirancang karena kami menyadari bahwa jalan-jalan utama di Jawa Tengah merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara holistik,” kata Basya.
Senada dengan itu, Kombes Pol Sonny Irawan, Dirlantas Polda Jateng, menambahkan bahwa luas wilayah Jawa Tengah yang mencakup sekitar 29% dari Pulau Jawa dan memiliki lima jalur utama, yaitu jalur pantura, tol, selatan, tengah, dan selatan-selatan, menjadi alasan utama penggunaan metode lima aglomerasi.
“Strategi ini mengacu pada luasnya wilayah dan jumlah jalur utama yang ada. Oleh karena itu, Jawa Tengah dibagi menjadi lima aglomerasi untuk mempermudah pengendalian arus mudik,” jelas Kombes Sonny.
Evaluasi dari Operasi Ketupat Candi 2024 juga menunjukkan bahwa Pejagan menjadi titik krusial bagi pemudik yang menuju wilayah selatan, tengah, dan Yogyakarta. Pada tahun lalu, volume kendaraan yang melewati Pejagan tercatat mencapai 4% dari total kendaraan yang melintas di Cikatama, dengan sebagian besar kendaraan kemudian masuk melalui jalur Kalikangkung.
“Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta perlu kami evaluasi dampaknya terhadap kepadatan arus di Pejagan, terutama di jalur arteri. Kami berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan yang signifikan,” ujar Sonny.
Selain itu, Polda Jateng juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi khususnya pada jalur arteri dari Pejagan menuju Ajibarang. Penerapan analisis lalu lintas melalui penghitungan volume per kapasitas dan tingkat kepadatan arus akan dilakukan untuk mengetahui potensi peningkatan arus kendaraan. Jika terjadi lonjakan, pihak berwenang akan menerapkan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way parsial di jalur lokal.
Koordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga menjadi bagian dari rencana tersebut. Jika terjadi lonjakan arus di Pejagan, salah satu alternatif yang akan diterapkan adalah pengalihan kendaraan ke Exit Tol Pemalang, yang kemudian akan diarahkan ke Randudongkal dan Banyumas.
Dengan penerapan strategi ini, Polda Jawa Tengah berharap dapat menjaga kelancaran arus mudik dan mengurangi kemacetan di berbagai titik yang rawan.
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.