Bupati Wonogiri Teteskan Airmata Teringat Kisah Masa Kecil
METROJATENG.COM, WONOGIRI – Bupati Wonogiri Joko Sutopo, duduk sambil menunduk dan sesekali mengusap air mata, ketika kisah masa kecilnya dipaparkan di hadapan publik. Pemandangan itu terlihat pada acara saresehan pengantar purna tugas Bupati Wonogiri yang berlangsung di pendopo rumah dinas bupati, Jumat (31/1)
Pada acara tersebut, terlihat cukup meriah karena dihadiri seribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan. Pun, disajikan berbagai ragam atraksi yang semuanya mengisahkan perjalanan hidup Joko Sutopo.
Sekda Wonogiri, FX Pranata dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Joko Sutopo yang telah berhasil memimpin Kabupaten Wonogiri. ‘’Telah banyak petuah-petuah yang diberikan kepada kami dalam melayani masyarakat, tentunya hal itu menjadi warisan yang luar biasa, suatu bentuk pemikiran-pemikiran yang luar biasa dan ini menjadi sebah memori yang indah,’’ kata Pranata.
‘’Walau Bapak Bupati telah memberikan banyak hal yang terbaik kepada kami, namun kami tidak biusa untuk membalasnya. Pada kesempatan ini kami hanya bisa memberikan kenangan berupa buku yang kami beri judul Mas Jekek Anaka Bakul Jamu,’’ katanya.
Setelah Sekda Wonogiri secara simbolis menghaturkan buku kenang-kenangan, Putri pegawai Dinas Pendidikan Wonogiri menyampaikan sinopsis buku tersebut. Di saat mendengarkan sinopsis inilah, Joko Sutopo yang akrab disapa Mas Jekek, terlihat menunduk dan beberapa kali mengusap air matanya.
Dalam sinopsis tersebut dikisahkan bahwa Jekek dibesarkan oleh keluarga yang tidak mampu. Ibunya hanya seorang bakul jamu. Dan perjuangan untuk bertahan hidup dia lewati dengan penuh rintang halang.
Jekek remaja, pernah menjadi kuli, operator traktor, bahkan tukang parkir pun dilakoninya. Namun tempaan perjalanan tersebut menjadikannya kuat dan kokoh sehingga dapat dilaluinya hingga akhirnya menjadi Bupati Wonogiri dua periode.
Pada kesempatan itu, Joko Sutopo menuturkan bahwa dirinya tidak pernah punya cita-cita menjadi bupati. ‘’Kok cita-cita, mimpi saja tidak berani. Sebab kami merupakan keluarga miskin, bisa bertahan hidup saja sudah sangat senang,’’ kata Jekek saat saresehan.
Ketika bercakap dengan awak media selepas jadi bupati nanti, pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Wonogiri ini akan tetap peduli dengan Wonogiri. Pun, tetap akan berkiprah di dunia politik karena dunia politik telah menjadi jiwanya.
Comments are closed.