METROJATENG.COM, SEMARANG – Perayaan Natal identik dengan hidangan beraneka ragam kue yang sebagian besar manis. Konsumsi gula sebenarnya sudah didapatkan dari makanan sehari-hari, terutama karbohidrat. Dan pada hari-hari perayaan tertentu, konsumsi gula akan bertambah, seiring dengan banyaknya hidangan manis yang tersedia.
Pada dasarnya gula mempunyai fungsi memberikan energi dan kalori bagi tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula yang aman adalah 10% dari total energi (200 kkal), atau sebanyak 50 gram atau 4 sendok makan per hari.
Jika melebihi, maka kelebihan gula yang dikonsumsi akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan kalori, yang jika tidak digunakan lama kelamaan akan menumpuk menjadi lemak. Inilah yang akan memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan. Dilansir dari laman Kemenkes, berikut adalah dampak kesehatan yang ditimbulkannya:
- Obesitas
Penumpukan lemak dalam tubuh lama kelamaan akan memicu kenaikan berat badan. Kandungan gula berlebih juga dapat menghambat otak dalam mengenali rasa kenyang dan saatnya berhenti makan, sehingga tubuh mudah merasa lapar dan makan berlebihan. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan obesitas atau berat badan berlebih.
- Penyakit Jantung
Kelebihan berat badan membuat orang berisiko tinggi terserang penyakit jantung koroner. Kadar gula tambahan juga dapat meningkatkan tekanan darah dan trigliserida, serta menyebabkan peradangan kronis, yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
- Diabetes Melitus
Peningkatan kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi insulin dan meningkatkan resistensi insulin. Jika terjadi terus menerus, hal ini akan membuat orang akhirnya menderita Diabetes Melitus tipe 2.
- Gigi Berlubang
Sisa karbohidrat dan makanan manis dalam mulut akan dicerna oleh bakteri menjadi asam, yang dapat mengikis lapisan enamel gigi dan menyebabkan karies atau gigi berlubang.
- Penyakit Lemak Hati (NAFLD)
Gula yang masuk ke dalam darah akan dipecah menjadi fruktosa dan glukosa. Glukosa dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, sedangkan fruktosa sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh. Asupan fruktosa yang berlebih akan membebani hati dan memicu penumpukan lemak pada hati, yang dapat menyebabkan kerusakan hati serius dan berkembang menjadi non alcoholic fatty liver disease (NAFLD) atau penyakit hati berlemak.
- Kerusakan pada Kulit
Kelebihan gula dapat menyebabkan kulit cepat menua. Molekul gula yang banyak itu akan menempel pada protein di kulit, dan mengakibatkan kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitasnya.
- Penyakit Kanker
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan potensi peradangan dan kelebihan berat badan, sehingga meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus dan kanker pankreas.
- Kerusakan pada Ginjal
Kadar gula tinggi dalam darah atau diabetes melitus, yang berlangsung cukup lama, dapat mempengaruhi fungsi ginjal dalam mengeluarkan racun dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Kondisi ini lambat laun akan merusak sistem penyaringan dalam ginjal, hingga akhirnya kerusakan pada ginjal dan gagal ginjal. Inilah yang menyebabkan semakin banyaknya orang yang melakukan cuci darah di usia muda karena ginjalnya gagal berfungsi menyaring kotoran dan racun dalam darah.
Comments are closed.