Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Tingkatkan Daya Tarik Wisata, Banyumas Belajar Pengelolaan Kota Lama Surabaya

0

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas saat ini tengah mengembangkan potensi wisata di Kota Lama Banyumas yang diharapkan bisa menjadi salah satu iconik pariwisata. Salah satu yang menjadi percontohan adalah Kota Lama Surabaya yang tingkat kunjungan tinggi dan menjadi salah iconik Kota Pahlawan tersebut.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Banyumas, Wakhyono mengatakan, Kota Lama Surabaya memiliki bangunan yang kompleks dan dilengkapi dengan story telling yang bagus. Sehingga saat berkunjung ke lokasi tersebut, masyarakat diajak untuk memahami sejarah Kota Lama Surabaya.

“Saat ini Banyumas sedang mengambangkan Kota Lama Banyumas untuk menjadi objek wisata yang inconik. Melihat Kota Lama Surabaya dari dekat, memang sangat kompleks dan mempunyai story telling yang bagus. Hal ini bisa diterapkan di Banyumas, dimana wisatawan akan diajak pula untuk memahami sejarah Kota Lama Banyumas dengan menyajikan story telling”, jelasnya.

Wakhyono juga menyampaikan, Banyumas saat ini tengah menjajagi investasi bersama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen, Jawa Timur. Paparan awal sudah dilakukan terkait potensi Banyumas dan sebaliknya dari pihak TSI Prigen juga sudah menyampaikan apa saja standar yang harus dipenuhi untuk mendirika sebuah TSI.

Keberadaan TSI, jika investasi tersebut berlanjut, maka akan memberikan multiplier effect bagi Banyumas. Mengingat TSI merupakan wisata nasional.

Caption Foto : Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Banyumas, Wakhyono saat memimpin kunjungan ke Pemprov Jawa Timur. (Foto : Hermiana).

 

Kesadaran Publikasi

Sementara itu, Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Pemprov Jawa Timur, Zarnal Mutakin saat menerima kunjungan rombongan dari Banyumas menyampaikan, terkait keberadaan Kota Lama Surabaya ataupun objek wisata lainnya, pihaknya selalu menekankan pentingnya kesadaran publikasi. Sehingga kesadaran publikasi ataupun promosi tersebut sudah melekat pada semua Organisasi Perangkatan Daerah (OPD) di Pemprov Jatim.

“Kota Lama Surabaya ini sebenarnya menjadi kewenangan Pemkot Surabaya, namun kesadaran untuk mempromosikannya melekat pada semua OPD, baik di lingkungan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim, sehingga semua ikut mempromosikan dan menjadi landmark Jawa Timur”, ungkapnya.

Lebih lanjut Zaenal memaparkan, selain bangunan Kota Lama Surabaya, ada faktor pengungkit lain yang juga turut mendongkrak kunjungan wisata. Dimana dilakukan revitalisasi pada beberapa titik, antara lain di sekitar Jembatan Merah, serta menjadikan kawasan sekitarnya sebagai penyangga pariwisata, serta adanya transportasi yang terintegrasi.

“Baru satu kawasan yang dibangun, dari rencana beberapa titik yang akan direvitalisasi, namun sudah mampu mendongkrak tingkat kunjungan. Dan kunjungan wisatawan ini tidak hanya berdampak pada Pemkot Surabaya saja, tetapi juga kepada Pemprov Jatim dan masyarakat sekitar. Ada pajak restoran, pajak hotel dan pelaku UMKM di kawasan tersebut juga sangat terbantu dengan peningkatan kunjungan wisatawan”, terangnya.

Zaenal menyatakan, hal yang tidak mungkin dkesampingkan adalah wilayah penyangga sekitarnya, yang juga harus didorong untuk berkembang. (ADV)

Leave A Reply

Your email address will not be published.