Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Solusi Bangun Indonesia Resmikan Ruang Kolaboratif Baruwani

*Wujudkan Zero Waste Community di Cilacap

0
– PANEN SAYURAN- PJ Bupati bersama masyarakat melakukan panen sayuran di Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub yang memanfaatkan teknologi smart farming dan menggunakan kompos olahan dari sampah. Foto : Dok.SBI/metrojateng.com

METROJATENG.COM, CILACAP– Pj. Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto turut melakukan pengguntingan pita dalam rangka peresmian Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap, yang diwakili oleh General Manager Pabrik Cilacap, Mochamad Anwar Bakti, Jumat, 25 Oktober 2024 di Jalan Kandri, RW 14, Gumilir, Cilacap Utara, Jawa Tengah.

Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub diresmikan sebagai model inovasi sosial SBI yang mengintegrasikan pengelolaan lingkungan, ekonomi sirkular, kreativitas, dan pemberdayaan masyarakat, untuk menjadi salah satu solusi konkret dalam mengatasi masalah sampah dan memajukan potensi kreatif komunitas.

Pj. Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto dalam sambutannya menegaskan, unsur kebaruan dari Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub tidak hanya terletak pada pemanfaatan sampah menjadi RDF dan produk upcycled, tetapi juga pada pendekatan kolaboratif lintas sektor dan inklusi sosial.

“Ini bukan sekadar ruang untuk mengolah sampah, melainkan sebuah ekosistem pembelajaran yang memberdayakan semua kalangan masyarakat, termasuk kelompok rentan,” ujarnya.

Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub menerapkan prinsip ekonomi sirkular, di mana sampah dipilah dan diolah menjadi kompos, RDF, dan produk kreatif baik produk fisik maupun karya seni kreativitas. Produk upcycled seperti tas dari kantong semen bekas, perabot rumah tangga dari plastik, dan hasil pertanian organik yang tidak hanya dijual di pasar lokal tetapi juga dipasarkan secara digital.

Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub juga mengelola kafe yang menyajikan olahan hasil pertanian tersebut sebagai menu sehat, sekaligus memperkuat nilai integrasi antara lingkungan dan ekonomi kreatif.

Secara khusus, M. Arief Irwanto menyampaikan apresiasi karena Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub juga mengakomodir kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, dan pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan kreatif, seperti Teatrikal Etnik Jazz dan Festival Runtah.

“Model inklusif seperti ini menjadi contoh bagaimana kita dapat mengoptimalkan upaya dan sarana yang ada untuk merangkul semua kebutuhan. Silakan gunakan pendopo kabupaten untuk diskusi seputar stunting, atau membahas kondisi sampah di masyarakat seperti yang sudah dilakukan lebih dulu oleh SBI. Misalnya, mengolah sampah organik, mengurangi dan memilah sampah, dan memanfaatkan sampah menjadi produk-produk baru dari sampah yang dihasilkan,” kata M. Arief Irwanto.

Ditambahkan, partisipasi inklusif ini merupakan aspek inovatif yang memperkuat kohesi sosial dan menjadi bentuk kolaborasi untuk perubahan sosial.

General Manager SBI Pabrik Cilacap, Mochamad Anwar Bakti mengungkapkan, Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub adalah contoh kolaborasi yang dapat dibangun antara industri, komunitas, dan pemerintah dan mudah untuk direplikasi untuk menciptakan dampak berkelanjutan.

“Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub adalah bukti nyata bahwa inovasi sosial mampu memberikan solusi yang komprehensif bagi permasalahan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Inovasi ini menunjukkan bahwa masa depan tanpa sampah bukan lagi impian, tetapi langkah konkret yang bisa kita wujudkan bersama,” tutur Mochamad Anwar Bakti.

Sebelumnya, SBI Cilacap telah lebih dulu melakukan beberapa inisiatif antara lain memanfaatkan RDF dari masyarakat, produk upcycled sebagai suvenir pabrik, kompos untuk kegiatan reklamasi, dan penampilan seni Etnik Jazz dalam kegiatan di pabrik. Model kolaboratif ini juga telah direplikasi di kecamatan-kecamatan lain di Cilacap dan Kabupaten Banyumas, seperti Wanareja dan Rawalo.

Acara peresmian diakhiri peninjauan fasilitas, di mana Pj. Bupati Cilacap bersama para tamu undangan, berkesempatan memanen sayuran seperti kangkung, pokcoy, dan caisim yang ditanam di area tersebut, yang sudah terintegrasi dengan model tanam pintar atau smart farming dengan sumber tenaga sinar matahari untuk tenaga sprayer penyiramannya dan sudah otomatis.

Para pelajar dari SMPN 3 Kesugihan pun turut menunjukkan kreativitas dalam mengembangkan seni hadrah kontemporer. Selain itu, para penyandang disabilitas dari Sekolah Luar Biasa Cilacap juga mengekspresikan kemampuan seni dalam pertunjukan musik angklung dan solo keyboard.(lan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.