Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Libatkan Forkompimcam, BPBD Banyumas Gelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana di 27 Kecamatan

0

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas menggelar sosialisasi penanggulangan bencana pada 27 kecamatan di Banyumas. Sampai dengan hari ini, Jumat (11/10/2024) sosialisasi sudah dilaksanakan pada 12 kecamatan dan ditargetkan akan selesai pada minggu ketiga bulan Oktober ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyumas, Barkah mengatakan, program Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) merupakan inisiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melibatkan jajaran Forkompimcam.

“Program ini melibatkan 27 kecamatan di Banyumas dan hari ini dilaksanakan di Kecamatan Purwokerto Selatan”, terangnya.

Materi yang disampaikan terkait penanggulangan bencana, dimana melibatkan berbagai unsur mulai dari pihak kecamatan, polsek, koramil, petugas kesehatan setempat dan lainnya. Penanggulangan bencana ini disesuaikan dengan bencana yang dominan pada tiap-tiap kecamatan dan untuk Kecamatan Purwokerto Selatan, sosialisasi disampaikan terkait bencana angin kencang serta banjir.

“Kecamatan Purwokerto Selatan rawan angin kencang dan banjir berupa genangan. Untuk mitigasinya, bangunan disarankan harus standar permanen. Dan jika terjadi angin kencang, masyarakat disarankan untuk menutup pintu dan jendela, berlindung di dalam rumah, namun menjauh dari pintu dan jendela”, ucapnya.

Lebih lanjut Barkah memaparkan, pada transisi musim seperti sekarang ini, angin kencang mulai banyak terjadi. Sehingga masyarakat diharapkan untuk waspada.

Caption Foto : Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Barkah. (Foto : Hermiana).

 

Tahapan Penanggulangan Bencana

Sementara itu Danramil Purwokerto Selatan, Kapten Arm Ali Sobirin menjelaskan terkait tahapan siklus penanggulangan bencana. Mulai dari tahap pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat serta tahap rehabilitasi dan rekontruksi. Dimana dalam tahap pencegahan dan mitigasi, dilakukan upaya untuk mengurangi risiko, dampak buruk dan lainnya dari bencana, sehingga perlu dilakukan analisis dampak dari bencana yang sudah ataupun belum terjadi.

“Dalam tahap membangun kesiapsiagaan, masyarakat diharapkan menyiapkan berbagai peralatan, seperti peringatan bencana. Selajutnya dalam tahap tanggap daurat, semua tindakan harus dilakukan dengan cepat mulai dari batuan dana, tenaga dan lainnya”, jelas Danramil.

Camat Purwokerto Selatan, Kristanto memaparkan tentang potensi bencana yang terjadi di wilayah Banyumas. Mulai dari tanah longsor, angin kencang, banjir, letusan gunung berapi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan dan gempa bumi.

“Berdasarkan dokumen kajian risiko bencana, di Kecamatan Purwokerto Selatan berpotensi terjadi  bencana angin kencang dan gempa bumi”, tuturnya.

Dalam acara sosialisasi yang berlangsung di Aula Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurochman serta dari PMI Banyumas, Seto Eko Purwanto. Kapolsek menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penanggulangan bencana, yaitu mulai dari melakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah rawan bencana agar waspada, melakukan simulasi kebencanaan, koordinasi dengan instansi terkait, menyiapkan lokasi evakuasi serta berbagai tindakan pada saat terjadi bencana.

Sementara dari PMI memaparkan tentang pentingnya pembinaan relawan bencana, pendidikan dan pelatihan kepalangmerahan, pencarian dan pertolongan korban, pendataan kejadian bencana, penanganan pengungsian, hingga pemberian pelayanan kesehatan serta pemulihan. (ADV)

Leave A Reply

Your email address will not be published.