Berbagai Olahraga Tradisional dari Negara ASEAN Digelar di Pelataran Prambanan
METROJATENG.COM, SLEMAN – Gelaran ASEAN Sports Day (ASD) di Pelataran Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berlangsung meriah. Berbagai olahraga tradisional dari negara-negara ASEAN dipertunjukan.
Atraksi Pacu Xpang menjadi pembuka penampilan olahraga tradisional negara-negara ASEAN pada hari ke-2, Sabtu (10/8/2024). Lenggak-lenggok penari Pacu Xpang, dengan kostum warna kontras, baju merah, selendang kuning, celana selutut dan kacamata hitam, beratraksi melewati rintangan disambut sorak sorai penonton.
Pacu Xpang merupakan kesenian khas Kabupaten Sleman, mirip kesenian Kuda Kepang, salah satu kesenian tradisional Pulau Jawa. Pada Pacu XPang penampil terdiri dari beberapa orang menunggangi kuda tiruan dari bambu.
Penampilan tak kurang menarik yaitu dari Brunei Darussalam. Negara ini menampilkan Gasing, sebuah permainan tradisional yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Pemenang pada permainan ini adalah siapa yang bisa mempertahankan gasing tetap berputar dalam waktu yang lama. Permainan ini mengajarkan konsentrasi dan fokus.
Permainan tradisional yang disuguhkan negara Malaysia juga tak kalah seru. Negara ini menampikan permainan Rebut Negeri. Rebut negeri adalah permainan yang terdiri dari dua regu untuk bertahan di masing-masing” wilayahnya” agar tidak dapat ditarik masuk ke wilayah regu lain.
Dari Kamboja menampilkan KUN Lbokator, dimana tiga orang lelaki bertelanjang dada, satu dengan tangan kosong dan dua lainnya masing-masing membawa senjata seperti parang dan tameng. Ketiganya melakukan adegan bela diri. Menyaksikan permainan ini, sesekali penonton berteriaksaat salah satu penampil melakukan adegan jatuh atau terpukul saat perkelahian.
Penampilan penutup ASD Tahun 2024 adalah dari delegasi Indonesia. Delegasi Idonesia berasal dari Provinsi Bangka Belitung yang telah berhasil menjadi penampil terbaik pada Festival Olahraga Tradisional Nasional Juli 2024 di Parigi Moutong. Permainan yang ditampilkan adalah Bal Lipang Sahang.
Permainan ini biasanya dimainkan saat panen lada putih maupun hitam. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang masing masing regu terdiri dari tiga orang. Tiap orang dalam satu regu akan memegang satu kain yang dibentangkan untuk mengoper atau menerima bola lawan. Pemenang permainan ini adalah regu yang paling banyak menghasilkan skor dari menangkap dan mempertahankan bolanya agar tidak jatuh.