Ini Tema HUT Banyumas ke-453, Guyub Rukun, Bregas Waras Mbangun Banyumas
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Hari Jadi Kabupaten Banyumas tahun ini mengambil tema ‘Guyub Rukun Bregas Waras Mbangun Banyumas’. Pada peringatan HUT Kabupaten Banyumas ke-453 kali ini, kirab tetap dilaksanakan, tetapi secara minimalis, dimana peserta kirab dibatasi.
Kabid Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Fendi Rudianto mengatakan, ada tiga rangkaian HUT Banyumas yang tetap dilaksanakan tahun ini, yaitu ziarah, kirab pusaka dan upacara.
“Mengingat peringatan HUT Kabupaten Banyumas masih dalam situasi pemilu, maka hanya tiga acara yang tetap dilaksanakan, yaitu ziarah yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari, kirab pusaka pada tanggal 20 Februari dan upacara pada puncak peringatan yaitu tanggal 22 Februari”, kata Fendi, Selasa (30/1/2024).
Untuk prosesi kirab pusaka, tetap dilaksanakan dengan pembatasan jumlah peserta, namun tidak mengurangi kesakralan acara. Fendi mencontohkan, peserta dari kecamatan-kecamatan yang biasanya mencapai 400-an orang, dalam kirab nanti hanya dibatasi sekitar 41 orang.
“Kita sudah konsultasi dengan Polresta Banyumas dan diperbolehkan untuk menggelar kirab, tetapi peserta dibatasi. Misalnya Pilpres 2024 dilaksanakan dua putaran, tetap diperbolehkan melaksanakan kirab, dengan catatan di atas”, terangnya.
Hari Kerja
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Banyumas, Wakhyono menambahkan, pembatasan jumlah peserta kirab, selain karena masih suasana pemilu, juga karena kirab dilaksanakan pada hari kerja, yaitu hari Selasa. Sehingga, ditekankan supaya pelaksanaan kirab tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengerahkan peserta kirab 41, sedangkan untuk rombongan dari kecamatan juga dibatasi namun dengan tetap menyertakan forkompincam”, jelasnya.
Untuk rute kirab masih sama, yaitu dimulai dari Pendopo Wakil Bupati dan berakhir di Alun-Alun Purwokerto. Hanya saja, untuk lomba kethongan juga ditiadakan.
“Untuk resepsi pada malam hari jadi juga ditiadakan, termasuk juga lomba kenthongan sementara tidak ada”, kata Wakhyono.
Masyarakat yang menonton jalannya kirab pusaka, diimbau untuk menjaga ketertiban sepanjang kirab berlangsung. (adv)