Mbah Slamet, Dukun Penganda Uang Mengaku Bunuh 12 Korbanya Dengan Racun
Mayat dikubur di Kebun Dekat Rumahnya
METROJATENG.COM, BANJARNEGARA – Sadis benar benar sadis, itulah Slamet Tohari(45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang.
Ia telah menghabisi nyawa belasan pasiennya yang ingin kaya mendadak dengan cara menggandakan uang lewat jasa dukun palsu warga Desa Balun Kec. Wanayasa Kab. Banjarnegara.
Terungkapnya ulah Mbah Slamet, ayah dua orang anak itu tidak lepas petunjuk pesan WA korban terakhir sebelum tewas diracun..
Paryanto(53) asal Cibadak Sukabumi(Jabat) ketika berada di rumah mbah Slamet dengan maksud menagih janjinya melipat gandakan uang merasa jiwanya terancam. Kemudian, secara diam diam mengirim pesan WA kepada anggota keluarga bila ia tidak pulang segera datang menyusul bersama aparat. Selain itu pesan WA juga menunjukkan lokasi rumah sang sukun palsu pengganda uang.
“Ini rumah pak Slamet , buat jaga-jaga kalau umur ayah oendek. Misal ayah gak ada kabar sampai hari Minggu langsung aja datang ke lokasi bersama bersama aparat,’ jelas Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto pada gelar kasus, Selasa(4/4).
Dari petunjuk pesan WA itulah, tim dari Polres Banjarnegara l pada Minggu(2/4) pagi terus bergerak menemukan mayat Paryanto dalam kubur setelah menangkap mbah Slamet.
Paryanto yang dibunuh dengan cara diberi minum dicampur dengan racun dikubur di kebun tidak jauh dari rumah mbah Slamet. Dan, kebun itu sendiri milik pelaku.
Paryanto dibunuh gara gara pelaku jengkel terus ditagih janji penggandaan uang Rp 70 juta menjadi Rp 5 miliar.
Dari penyidikan atas kematian Paryanto ternyata terus berkembang.
Mbah Slamet yang dilaporkan kasus penipuan lain ternyata tidak hanya menghabisi nyawa Paryanto, tetapi orang lain.. Bahkan, jumlahnya sementara sesuai mayat yang ditemukan di kuburan yang saling berdekatan ada 12.
Adapun awal penyebaran Slamet di kenal sebagai dukun palsu pengganda uang bermula sekitar satu tahun lalu lewat medsos face book. Orang yang membantu menyebarkan profesi baru mbah Slamet lewat face book teman, sekaligus kaki tangannya Budi Santoso Alias Bodrek 32 ) warga
Kecamatan Comal Kabupaten Pekalongan.Inti isi pesan dalam face book tentang keahlian tersangka sebagai orang pintar mampu menggandakan uang.
Info tentang duiun pengganda uang ternyata banyak orang tertarik. Salah satunya, Paryanto. Korban berulang kali datang ke rumah mbah Slamet. Bahkan, pernah mengajak seorang anaknya. Kedatanganya menyerahkan uang untuk digandakan dan mengikuti acara ritual penggandaan uang. Namun, janji mbah Slamet tinggal janji. Paryanto terus menagih.
Korban terakhir pergi meninggalkan rumah naik mobil Wuling dengan maksud menemui mbah Slamet pada 20 Maret 2023. Ia datang sedirian, lalu pada Rabu tanggal 23 Maret 2023 korban terus menghubungi anaknya Salsabila melalui pesan Whatsapp .
Sejak itulah Partanto tidak kembali hingga ditemukan sudah menjadi mayat.
Korban kebiadaban sang dukun palsu itu diperkirakan lebih dari 12 orang. Kasus ini masih terus digali.
Tersangka akibat ulahnya dijerat
pasal 340 KUHP, yaitu Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua
puluh tahun. (ono)