BI Optimis Perekonomian Jawa Tengah 2023 Tumbuh 4,5 – 5,3 Persen
Sinergi dan Inovasi Dalam Investasi Perlu Dilakukan
METROJATENG.COM, SEMARANG – Menghadapi kondisi ekonomi yang sulit dan tepaaan isu resesi di tahun 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah optimis perekonomian Jawa Tengah tetap tumbuh tinggi sekitar 4,5 – 5,3% (yoy). Guna mencapai pertumbuhan tersebut dibutuhkan sinergi dan inovasi dalam investasi oleh semua pihak.
Pertumbuhan ekonomi yang baik ini menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, M. Firdauz Muttaqin masih disumbang oleh sektor industri pengolahan makanan minuman yang menjadi tulang punggung perekonomian dii Jawa Tengah. Disusul sektor transportasi yang mengalami pertumbuhan positif.
Selain itu perekonomian Jateng sangat dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga dan investasi serta ekspor yang tumbuh positif selama tahun 2022.
“Kami juga akan mendorong sektor investasi, , aktivitas pariwisata dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung perekonomian di Jawa Tengah tetap tumbuh tinggi dan melakukan sinergi dengan instansi terkait ” tambahnya.
Ditambahkan penguatan sinergi dan inovasi tidak hanya dalam konteks penanggulangan dampak pandemi COVID-19, namun sekaligus untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi dan mengendalikan inflasi.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, upaya bersama perlu dilakukan dalam menggali dan menumbuhkan potensi ekonomi yang ada di Jawa Tengah serta monitoring perkembangan harga dalam rangka memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia maju.
Guna memperkuat ketahanan pangan dan energi, di tengah kondisi ekonomi global yang belum membaik, potensi lokal yang ada di Jawa Tengah perlu dioptimalkan. UMKM yang dikenal tangguh juga didorong untuk terus melakukan inovasi dan menggali potensi yang ada , sehingga pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tetap terjaga dan terus tumbuh ditengah kenaikan harga BBM.
“Apa saja yang menjadi penyebab inflasi dan yang mempengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi harus dipetakan agar lebih mudah mengatasinya,” tambah wagub.
Sementara itu dalam memperkuat kebijakan moneter Bank Indonesia pada 2023 yang difokuskan pada menjaga stabilitas (pro-stability) dan 4 (empat) bauran kebijakan lainnya yang diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, KPwBI Solo, Purwokerto, dan Tegal bersama pemerintah daerah akan melakukan serangkaian kebijakan pendukung.
Beberapa kebijakan bersama pemangku kebijakan di daerah akan difokuskan pada upaya menarik investasi potensial di berbagai daerah dan kawasan industri, meningkatkan kapasitas dan akses pasar UMKM melalui berbagai fasilitasi kegiatan baik di dalam maupun di luar negeri, mendorong perluasan digitalisasi UMKM, usaha ekonomi syariah, dan sistem pembayaran, serta penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kerangka 4 K (ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Dalam kesempatan PTBI Tahun 2022 tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesi Provinsi Jawa Tengah juga memberikan apresiasi kepada 11 (sebelas) mitra strategis Bank Indonesia di daerah dalam pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi daerah melalui UMKM dan ekonomi syariah, dan pengedaran uang rupiah serta sistem pembayaran nontunai. (tya)