Semangat Kurban di Komdigi: 2.000 Mustahik Rasakan Hangatnya Kebersamaan

METROJATENG.COM, JAKARTA – Suasana Iduladha tahun ini terasa lebih hangat di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sebanyak 2.000 mustahik, yang terdiri dari petugas keamanan, pengemudi, tenaga kebersihan, pegawai non-ASN, hingga pegawai golongan I dan II, menerima manfaat kurban sebagai bentuk nyata solidaritas dan perhatian sesama insan kementerian.

Momentum berbagi ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi telah menjadi bagian dari kultur gotong royong di Komdigi. Dalam seremoni penyerahan simbolis hewan kurban, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa semangat ibadah kurban membawa pesan lebih dalam: tentang keikhlasan, tanggung jawab sosial, dan semangat satu keluarga besar yang saling menguatkan.

“Dari kesederhanaan niat dan ketulusan tindakan, lahir kekuatan besar untuk menyatukan kita. Kurban adalah bukti nyata bahwa kepedulian bisa menjadi fondasi kuat dalam setiap langkah kita,” ujar Meutya.

Didampingi dua wakil menteri, Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, Meutya menyoroti pentingnya menjadikan nilai-nilai spiritual dan sosial dari ibadah kurban sebagai pedoman dalam kehidupan dan kerja sehari-hari.

Tahun ini, Komdigi berhasil menghimpun 12 ekor sapi kurban hasil kontribusi kolektif seluruh pegawai. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dan menjadi tanda bahwa budaya berbagi semakin tumbuh subur di lingkungan kementerian.

Dalam kesempatan tersebut, Meutya mengutip kisah Nabi Ibrahim dan Ismail dari Surah Ash-Shaffat ayat 102, sebagai simbol ketundukan dan keimanan sejati. Baginya, kurban tidak hanya ibadah ritual, tapi juga latihan spiritual untuk melepas ego dan kepentingan pribadi demi nilai-nilai yang lebih besar.

“Semangat kurban telah menjadi bagian dari jati diri bangsa ini sejak lama. Ia bukan sekadar ajaran agama, tapi juga warisan budaya yang menumbuhkan rasa peduli dan empati antarsesama,” tambahnya.

Meutya pun mengajak seluruh jajaran Komdigi untuk terus menumbuhkan empati dalam setiap kebijakan dan interaksi di lingkungan kerja. Ia berharap kurban tahun ini membawa keberkahan dan memperkuat ikatan kebersamaan antarpegawai.

“Mari jaga semangat gotong royong ini. Kepedulian adalah energi yang menghidupkan ruang kerja kita, menjadikannya tempat tumbuh yang sehat dan saling mendukung,” tutupnya.