Tanpa Botol Plastik di Meja Diplomasi, Indonesia Pimpin Perubahan Hijau di Konferensi Parlemen PUIC
METROJATENG.COM, JAKARTA — Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) di Jakarta tidak hanya jadi ajang diplomasi antarnegara Islam, tapi juga panggung bagi Indonesia untuk memimpin perubahan, tanpa sebotol pun plastik sekali pakai.
Digelar mulai hari ini, Senin (12/5/2025) hingga Kamis (15/5/2025), di Kompleks Parlemen Senayan, konferensi ini tampil beda. Bukan hanya karena para delegasi berkumpul membahas isu-isu strategis seperti tata kelola pemerintahan dan ketahanan kelembagaan, tapi juga karena suasana yang bebas dari jejak botol plastik.
Sebagai gantinya, para tamu kehormatan dari berbagai negara Islam diberikan tumbler khusus yang dapat diisi ulang di stasiun air minum yang tersebar di lokasi acara. Langkah ini menjadi simbol konkret komitmen parlemen Indonesia terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
“Ini bukan sekadar gaya atau formalitas, kami ingin mengirim pesan kuat bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi bagian dari diplomasi modern,” ujar Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar.
Tema konferensi tahun ini, “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, dengan tegas memasukkan aspek green governance sebagai landasan masa depan. Komitmen Indonesia ditunjukkan bukan hanya lewat kata-kata, tetapi juga tindakan nyata.
Respons para peserta pun positif. Banyak delegasi memuji langkah Indonesia yang dianggap progresif dan inspiratif. Mereka menilai pendekatan ini bisa menjadi standar baru bagi pertemuan internasional, termasuk di kawasan Islam.
Tak hanya mengurangi jejak karbon, kebijakan ini juga memperlihatkan bagaimana isu lingkungan dapat diintegrasikan secara elegan ke dalam ruang diplomasi dan kerja sama global. Indonesia tidak sekadar menjadi tuan rumah, tetapi juga pelopor budaya baru: diplomasi yang ramah bumi.
Comments are closed.