Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

286 Desa/Kelurahan di Kendal Rampungkan Pembentukan Pengurus Koperasi Merah Putih

METROJATENG.COM, KENDAL – Gerakan pemberdayaan ekonomi berbasis desa semakin menggema di Kabupaten Kendal. Sampai saat ini, sebanyak 286 desa dan kelurahan resmi menyelesaikan Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) untuk membentuk Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat ekonomi rakyat dari tingkat akar rumput.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengapresiasi antusiasme warga desa dan kelurahan dalam mendukung terbentuknya koperasi ini. Ia menegaskan bahwa Pemkab Kendal akan all-out mendukung legalitas dan pengembangan koperasi demi kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah, proses Musdes dan Muskel pembentukan pengurus sudah tuntas sesuai target, yakni 9 Mei 2025. Ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata membangun kemandirian ekonomi warga,” ujar Bupati.

Setelah struktur kepengurusan terbentuk, tahap selanjutnya adalah pengajuan legalitas koperasi melalui notaris, sebelum disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Bupati menaruh harapan besar pada para pengurus terpilih agar bisa menjalankan amanah dengan penuh integritas dan visi yang kuat, sehingga koperasi ini benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Rembang Menyusul

Sementara itu, di Kabupaten Rembang, gelombang pembentukan Koperasi Merah Putih juga mulai bergulir. Hingga Jumat (9/5/2025), tercatat 50 desa dan kelurahan telah menyelenggarakan Musdessus.

Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Pemerintahan Desa (P3D) Dinpermades Rembang, Moh Nur Said, menyebutkan bahwa proses berjalan bertahap pasca sosialisasi di tingkat kecamatan.

“Target kami, seluruh desa dan kelurahan di Rembang selesai Musdessus paling lambat 20 Mei,” jelasnya.

Dalam musyawarah ini, desa memilih minimal lima orang pengurus koperasi, dengan kriteria ketat: berpengetahuan tentang koperasi, jujur, terampil, berjiwa wirausaha, dan tidak memiliki hubungan keluarga dekat dengan pengurus lainnya.

Ke depan, Koperasi Merah Putih ditargetkan bukan hanya sebagai wadah simpan-pinjam, tetapi juga akan mengelola tujuh unit usaha strategis, mulai dari kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, hingga klinik, apotek, pergudangan, dan logistik desa. Dengan fondasi partisipasi masyarakat yang kuat, koperasi ini diharapkan menjadi simbol kedaulatan ekonomi lokal, dikelola rakyat, untuk rakyat.

Comments are closed.