Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Bapokting Aman, Wakil Ketua DPRD Jateng Minta Masyarakat Jangan Panic Buying

METROJATENG.COM, SEMARANG – Menyikapi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri, DPRD Jawa Tengah mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk mengambil langkah strategis guna mengendalikan pasokan dan harga bahan pokok. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menyatakan lonjakan harga yang terjadi pada beberapa kebutuhan penting harus mendapat perhatian serius, namun ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam panic buying.

“Lonjakan harga pada bahan pokok selama Ramadan itu wajar, namun peran pemerintah sangat penting untuk menstabilkan harga melalui operasi pasar. Kita harus memastikan pasar tetap terkendali,” ujar Setya Arinugroho.

Menurut Setya, salah satu penyebab kenaikan harga bahan pokok adalah tingginya permintaan yang meningkat tajam selama Ramadan, meskipun konsumsi hanya terjadi saat berbuka dan sahur. Ia menegaskan bahwa jika kenaikan harga masih dalam kisaran lima persen, itu adalah hal yang wajar. Namun, bila ada gangguan distribusi yang menyebabkan lonjakan harga berlebihan, pemerintah harus turun tangan.

Selain faktor permintaan, masalah lain yang mempengaruhi kenaikan harga adalah produktivitas pertanian yang terganggu akibat bencana alam, seperti banjir yang melanda beberapa daerah di Jawa Tengah, serta faktor eksternal seperti kenaikan harga BBM dan perubahan iklim. Semua faktor ini berkontribusi terhadap ketidakstabilan harga.

Pemerintah, bersama dengan berbagai pihak terkait, telah menggelar pasar murah dan bazar Ramadan di sejumlah daerah seperti Semarang, Kudus, Demak, dan Wonogiri. Program ini diinisiasi oleh PT Pos Indonesia yang bekerja sama dengan ID Food, Bulog, PT RNI, dan PTPN. Lebih dari 1.000 titik gerai Pos Indonesia siap menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau hingga Lebaran nanti.

Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, cabai, dan bawang telah mengalami kenaikan harga. Untuk memastikan stok dan harga tetap stabil, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, yang menangani sektor perdagangan dan ketahanan pangan, melakukan inspeksi pasar. Hasilnya, meski terjadi kenaikan harga, ketersediaan bahan pokok masih terjaga hingga lebaran.

Pemerintah juga telah bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan pemantauan rutin di pasar, serta memberikan subsidi bila ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Komoditas yang disubsidi termasuk beras (Rp 11.000 per kilogram), minyak goreng (Rp 14.000 per liter), dan cabai kemasan 250 gram (Rp 15.000).

Caption Foto : Wakil Ketua DPRD Jateng, Setya Arinugroho. (Foto : Dok.DPRD Jateng).

Bijak Berbelanja

Menanggapi inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng juga mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi bahan pokok. Kolaborasi dengan aparat penegak hukum dilakukan untuk mencegah penimbunan dan memastikan kelancaran distribusi barang menjelang Lebaran, yang sering terhambat oleh arus mudik.

Setya Arinugroho juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli bahan pokok secara berlebihan. “Kami harap masyarakat bisa lebih bijak dalam membeli bahan kebutuhan pokok. Jangan berlebihan, karena itu bisa menyebabkan pemborosan dan food waste,” tambahnya.

Selain itu, Setya juga mengajak masyarakat untuk mendukung produk lokal guna mendukung ketahanan pangan nasional. Belanja dengan bijak dan mendukung produk lokal merupakan salah satu cara untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil oleh pemerintah dan DPRD, Setya berharap masyarakat bisa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh fenomena panic buying yang dapat memperburuk kondisi.

Comments are closed.