Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Wali Kota Semarang Luncurkan Program Beasiswa untuk Siswa Kurang Mampu di Sekolah Swasta

METROJATENG.COM, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengumumkan kebijakan baru dalam sistem penerimaan siswa baru tahun 2025, dengan menggandeng sekolah-sekolah swasta untuk membantu menampung siswa kurang mampu melalui program beasiswa. Kebijakan ini diambil untuk mengatasi masalah keterbatasan daya tampung sekolah negeri yang tidak dapat menampung seluruh lulusan dari tingkat sekolah dasar.

Agustina menjelaskan bahwa banyak siswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan di sekolah negeri karena terbatasnya kuota, sementara jumlah lulusan setiap tahun semakin meningkat. Oleh karena itu, Pemkot Semarang berencana bekerja sama dengan sekolah swasta, memberikan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Nantinya, SPP akan dibayar oleh Pemkot, namun kami tetap menghormati independensi sekolah swasta. Kami akan bekerja sama untuk memastikan slot bagi siswa yang membutuhkan. Ini adalah bentuk gotong royong kita bersama,” ujarnya.

Program ini akan direalisasikan dalam 100 hari pertama kepemimpinan Agustina, dengan fokus menciptakan iklim yang kondusif dalam penerimaan murid baru di 2025. Agustina menegaskan bahwa solusi harus melibatkan sekolah swasta, karena daya tampung sekolah negeri yang terbatas tidak akan cukup untuk menampung semua siswa yang lulus.

Ia juga menyadari bahwa banyak orang tua enggan memilih sekolah swasta karena biaya yang tinggi. Oleh karena itu, pemerintah perlu berperan dalam meringankan beban biaya pendidikan, dengan memberikan beasiswa agar sekolah swasta dapat menjadi mitra dalam mencerdaskan generasi muda.

“Sekolah swasta harus dipandang sebagai mitra dalam pendidikan. Pemerintah akan membantu dengan skema beasiswa agar lebih banyak anak yang bisa bersekolah tanpa terbebani biaya,” kata Agustina.

Libatkan CSR

Dinas Pendidikan Kota Semarang, yang dipimpin oleh Bambang Pramusinto, sedang memetakan jumlah siswa kurang mampu yang dapat menerima beasiswa ini. Bambang juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk program beasiswa tidak hanya akan diambil dari APBD Pemkot Semarang, tetapi juga akan melibatkan partisipasi dari pihak provinsi dan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Petunjuk dari Ibu Wali Kota adalah agar anak-anak yang kurang mampu tetap bisa bersekolah, meski tidak mendapatkan tempat di sekolah negeri. Kami telah merancang skema bantuan untuk siswa-siswa ini,” ujar Bambang.

Agustina menegaskan bahwa prioritas utama dari kebijakan ini adalah agar tidak ada anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Ia berharap dengan adanya program ini, lebih banyak anak di Semarang yang bisa melanjutkan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta.

“Sekolah gratis yang sudah ada akan tetap dilanjutkan, dan yang kurang akan diperbaiki. Intinya, kami tidak ingin ada anak yang tidak bersekolah hanya karena masalah biaya,” tegas Agustina.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.