BI Yakin Cabai Kering dan Pasta Bawang Merah Mampu Kendalikan Inflasi
Lebih Praktis dan Awet
METROJATENG.COM, SEMARANG – Cabai dan bawang merah merupakan salah satu komoditas yang kerap memantik inflasi dengan andil cukup besar, sehingga pemerintah perlu mengendalikan kestabilan harga dua komoditas tersebut.
Berbagai cara dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) provinsi Jawa Tengah untuk membantu Provinsi Jawa Tengah mengendalikan inflasi diantaranya dengan mengelar kampanye pemanfaatan cabai kering dan pasta bawang di berbagai kalangan untuk mengajak masyarakat beralih menggunakan cabai kering dan pasta bawang merah untuk berbagai masakan.
Tidak tangung-tanggung kampanye penggunaan cabai kering dan pasta bawang dilakukan tidak hanya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui ASN peduli petani. Kampanye ini juga dilakukan ke seluruh lapisan masyarakat, kaum milenial termasuk rumah tangga (RT) melalui kelompok PKK. yang cukup efektif untuk menggerakkan ibu rumah tangga menggunakan cabai kering dan pasta bawang merah.
Pengunaan cabai kering dan pasta bawang merah diyakini BI Jateng mampu mengendalikan inflasi. Ini dikarenakan harganya yang lebih stabil, mudah digunakan dan rasanya pedasnya tetap sama.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra meyakini dengan kampanye yang dilakukan secara masif mengajak masyarakat beralih menggunakan cabai kering dan pasta bawang akan mampu mengendalikan inflasi. Untuk itu ketersediaan cabai kering dipasaran mendampingi cabai segar harus tersedia.
Diakui Rahmat, penggunaan cabai kering dan pasta bawang sebagai bumbu alternatif memang belum familier, karena masyarakat sudah terbiasa menggunakan cabai segar dan bawang segar. Namun dengan kampanye yang dilakukan secara terus menerus diharapkan masyarakat dapat menggunakan cabai kering dan pasta bawang sebagai bumbu masakan.
“Saya yakin, dengan pengunaan cabai kering dan pasta bawang, inflasi akan terkendali. Harga cabai kering juga relatif stabil dan mudah digunakan, rasa pedasnya juga mantap,” kata Rahmat Dwisaputra.yang mengajak masyarakat menggunakan cabai kering dan pasta bawang untuk setiap masakan di rumah.
Untuk memasyarakatkan penggunaan cabai kering dan pasta bawang, BI bersinergi dengan Pemprov Jateng dan Instansi terkait lainnya menggelar berbagai kegiatan demo masak, hingga ke tingkat terkecil RT/RW. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan edukasi pemanfaatan cabai kering.

Feri Prihatun, ketua RT 03/RW 13 Perum Bukit Kencana, dalam gelar demo masak di komplek perumahan Bukit Kencana Jaya Semarang, Jumat (29/11/2024) mengungkapkan penggunaan cabai kering dan pasta bawang sebenarnya sudah sejak lama dilakukan oleh orangtuanya di Temanggung. Pengeringan cabe yang dilakukan dengan cara menjemur di terik matahari dilakukan untuk mengantisipasi jika harga cabai mahal. Pengolahan cabai kering juga mudah tinggal dikukus, setelah itu busa digunakan untuk membuat sambal, atau campuran masakan lainnya.
“Ibu-ibu tidak perlu khawatir jika mendapat oleh-oleh cabe kering, tak perlu binggung menggunakannya. Di jaman modern ini sudah banyak peralatan elektronik yang bisa digunakan untuk menghaluskan cabai kering,”ujarnya sebelum demo masak dimulai.
Menurut Feri, memasak dengan cabai kering tidak berbeda jauh dengan memasak dengan cabai segar. Bedanya sebelum dimasak cabai kering bisa dikukus atau direbus lebih dulu baru bisa digunakan. Namun karena jaman dulu jarang orang membeli cabai kering, akhirnya cabai kering ditinggalkan. Seiring dengan harga cabai dan bawang segar yang fluktuatif, kini olahan cabai kering kembali digiatkan untuk menekan laju inflasi.
Bakan dengan teknologi yang semakin canggih, cabai kering dijadikan bubuk cabai dan kini banyak disukai anak-anak muda milenial, sebagai taburan makanan kekinian. Rasa dari cabai kering tidak berbeda dengan cabai segar, bahkan pedasnya tetap mantap.
Ibu-ibu PKK yang mendengar penjelasan Feri Prihatun, menjadi antusias untuk mengikuti demo memasak yang dilakukan Elishabet Hana yang akan memasak ayam cabai garam dengan menggunakan cabai kering.
Hana menjelaskan untuk memasak ayam cabai garam, cabai yang digunakan tidak perlu banyak-banyak seperti memasak dengan cabai segar. Karena kalau terlalu banyak akan sangat pedas sehingga cukup 5 cabai kering yang telah dikukus.

“Saya sebenarnya belum pernah memasak dengan cabai kering. Namun karena mendapat oleh-oleh cabai kering, akhirnya saya coba membuat sambal dengan cabai kering, ternyata rasa pedasnya tidak berbeda dengan cabai segar,” ujar hana.
Memasak dengan cabai kering sangat mudah. Apalagi di pasaran kini banyak dijual cabai kering , bahkan ada yang siap makan, karena sudah diolah dengan campuran teri, ebi dan lainnya. Harga cabai kering juga sangat terjangkau.
“Rasa ayam cabai garam dengan cabai kering sama enaknya dengan cabai segar,” ujar ibu Yohana yang baru pertama kali mencicipi olahan ayam cabai garam dengan cabai kering.
Hal senada juga diungkapkan Ibu Yudi. Memasak dengan cabai kering ternyata mudah dan rasanya tetap enak.
Usai melakukan demo memasak ayam cabai garam, dilanjutkan membuat sayur lodeh dengan cabai kering yang dikukus lebih dulu baru dihaluskan. Cabai kering bisa digunakan untuk memasak berbagai jenis makanan dan dibuat chili oil, untuk cocojlan dimsum.
Demo masak ini menjadi ide baru bagi UMKM di Bukit Kencana Jaya untuk menyajikan makanan dengan olahan cabai kering di acara CFD yang digelar setiap hari Minggu. Ada sekitar 200 UMKM, menyediakan aneka kuliner di kawasan yang berpenduduk cukup padat.
“Masih banyak UMKM kuliner yang belum familier dengan cabai kering, sehingga jika harga cabai melambung banyak sekali keluhan UMKM kuliner di kawasan CFD Bukit Kencana Jaya yang menyediakan aneka masakan setiap seminggu sekali,” ungkao tugas.
Adanya sosialisasi dan edukasi tentang cabai kering ini sangat bermanfaat bagi warga RT 03/RW 13 Perum Bukit Kencana jaya. Warga yang belum tahu apa itu cabai kering dan pasta bawang kini sudah tahu manfaatnya, bahkan bisa dijadikan ide bisnis baru
“Berbagai masakan bila diberi olahan cabai kering akan lebih menarik, dan rasa pedasnya disukai anak-anak milenial,” kata ibu tugas.

di acara Jateng Halal FoodCamp mengaku memasak dengan cabai kering sama pedasnya dengan cabai segar. (tya)
Hal senada juga diungkapkan koki Mili Hendratno, pemilik Mil’s Kitchen disela acara Jateng Halal FoodCamp yang digelar di hotel Tentrem Rabu (20/11/2024). Ia mengatakan penggunaan cabai kering dan pasta bawang merah tidak memiliki perbedaan secara citarasa dengan cabai dan bawang segar
.”Kalau untuk pengaruh rasa yang pasti enggak ada perbedaan sama sekali karena bahannya sama,” katanya
Menurutnya penggunaan cabai kering dan pasta bawang lebih efisien karena mudah disimpan dan tidak busuk walau disimpan cukup lama. Bagi para koki ini justru menguntungkan, karena lebih praktis, apalagi yang sudah dalam bentuk bubuk atau pasta bawang.
“Bagi para koki seperti kami, penggunaan cabai kering dan pasta bawang lebih praktis, apalagi kalau harus memasak dengan cepat, kami tidak perlu mengupas lagi tinggal tuang ke masakan jadi deh,masakan siap disajikan untuk para tamu,” katanya.
Apa yang dikatakan Koki Mili Hendratno itu menurut Deputi KPwBI Provinsi Jateng Ndari Surjaningsih itu benar. Penggunaan cabai kering dan pasta bawang sangat praktis dan efisien serta cocok untuk semua masakan, karena dua komoditas ini sangat dibutuhkan dalam industri kuliner.
“Harga cabai kering dan pasta bawang lebih stabil dibanding cabai dan bawang segar. Bahkan cabai kering dan pasta bawang lebih awet dan bisa disimpan dalam jangka waktu panjang. Tidak seperti cabai segar danbawang segar yang cepat busuk,” katanya.
Dikatakan Ndari penggunaan cabai kering dan pasta bawang diharapkan mampu menekan inflasi di jateng, mengingat kedua komoditas tersebut masih menjadi penyumbang laju inflasi di Jateng. Diharapkan dengan edukasi dan sosialisasi ini masyarakat beralih menggunakan cabai kering dan pasta bawang.
Untuk itu para petani juga harus menyiapkan produksi capai dengan baik, sehingga bila hasil panen melimpah sebagian bisa dikeringkan dan sebagian bisa dijual. Hasil pengeringan ini bisa diolah lagi menjadi produk yang bernilai tinggi disaat harga cabai turun
“Harga cabai kering dan pasta bawang cenderung lebih stabil, sehingga mampu mengendalikan inflasi,” tutup ndari. (Adv)
Comments are closed.