Irma Suryani Harapkan Kasus Undip Jadi Momentum Perbaikan PPDS
METROJATENG.COM, SEMARANG – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago menyatakan, kasus bullying yang terjadi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, harus menjadi momentum untuk perbaikan bersama. Baik untuk kalangan perguruan tinggi, rumah sakit hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Permasalahan yang terjadi pada program PPDS merupakan tanggung jawab bersama antara Undip dan rumah sakit vertikal Kemenkes, dalam hal ini RSUP Dr Kariadi Semarang. Ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperbaiki tata kelola mulai dari perekrutan, proses dan pelaksanaan atau praktiknya”, tegasnya.
Politisi Partai Nasdem ini juga menyampaikan apresiasinya terhadap Undip yang telah membentuk satuan tugas (task force) untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi dengan pelayanan terkait PPDS.
Pembentukan satuan tugas yang bekerja sama dengan RSUP Dr Kariadi Semarang ini, bertujuan untuk melakukan peningkatan sekaligus evaluasi terhadap sistem pendidikan yang terintegrasi pada layanan di rumah sakit.
“Saya apresiasi Undip yang mau mendengarkan dan melakukan perubahan signifikan untuk perbaikan”, ucapnya.
Sementara itu, terkait kasus hukum yang sedang berjalan, akan diserahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
Buka PPDS
Irma juga meminta agar Kemenkes segera membuka kembali PPDS prodi Anestesi di RSUP Dr Kariadi, mengingat ada 84 peserta didik PPDS yang berhenti mendapatkan akses pendidikan, dampak dari penghentian sementara PPDS prodi anestesi di RSUP Dr Kariadi oleh Kemenkes.
Hal tersebut juga berdampak pada pelayanan di RSUP Dr Kariadi, dimana akses pelayanan kepada masyarakat terganggu yang berdampak pada antrian panjang dan kesusahan mendapatkan pelayanan.
“Segera buka kembali PPDS prodi Anestesi di RSUP Dr Kariadi. Kemenkes juga harus memperhatikan ketersediaan alat kesehatan dan kebutuhan lainnya yang harus ada di RSUP Dr Kariadi, dengan adanya perbaikan sistem pembelajaran dan kerjasama yang baik ini, diharapkan akan meluluskan dokter-dokter spesialis yang bermartabat, mengayomi dan bermanfaat bagi masyarakat”, pungkasnya.