Berbagai Permainan Tradisional Ramaikan HUT Al Irsyad Purwokerto ke-110
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Ribuan anak memadati Lapangan Sport Center SMP-SMA IT Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto, Sabtu (7/9/2024). Mereka disibukan dengan berbagai permainan tradisional, mulai dari egrang, lompat tali, gangsing, otok-otok, yoyo dan lainnya.
Kemeriahan tersebut merupakan puncak rangkaian HUT Al Irsyad ke-110 yang mengambil tema ‘Berjamaah Merangkul Umat’.
Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto, Fahmi Abdul Karim Altway mengatakan, ada 14 jenis permainan tradisional yang bisa diikuti siswa. Dan para siswa bisa memilih, minimal 4 permainan.
“Ini sebagai bentuk upaya kita untuk mengenalkan berbagai permainan tradisional kepada anak-anak. Karena permainan tradisional ini sangat bagus, menggerakan motorik halus dan kasar anak. Sebagaimana diketahui, sekarang ini anak-anak banyak yang asyik dengan gadget, sehingga perlu dikenalkan dengan permainan tradisional yang menggerakkan seluruh tubuh mereka”, terangnya.
Resume Permainan
Tak hanya sekedar bermain, anak-anak juga diwajibkan untuk membuat resume terkait permainan tradisional yang mereka ikuti. Tingkatan resume tentu berbeda untuk siswa SD, SMP dan SMA.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono menyatakan apresiasinya terhadap Al Irsyad yang telah turut serta nguri-uri permainan tradisional dengan mewajibkan para siswa mengikuti permainan tersebut.
“Saya menyambut baik adanya gelaran permainan tradisional ini. Ada nilai tambah sebagai referensi kognitif. Anak-anak dikenalkan pada kekayaan permainan tradisional yang mencerdaskan, menceriakan dan menggembirakan”, ucapnya.
Menurutnya, permainan tradisional semacam ini perlu secara masif disosialisasikan. Sehingga siswa tidak hanya bermain gawai semata, melainkan juga bisa bermain dengan permainan tradisional yang menggerakkan fisik.
Selain permainan tradisional dalam Festival Permainan Tradisional, ada sejumlah event lain yang digelar. Mulai dari fun run, jalan sehat, bazar, panggung kreasi siswa, peluncuran komunitas peduli lingkungan (kopling), donasi untuk palestina dan lainnya. Dari berbagai kegiatan tersebut, ada tiga isu yang diangkat yaitu tradisional, peduli lingkungan dan peduli Palestina.