Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Antisipasi Perundungan, Orang Tua dan Sekolah Didorong Buka Ruang Curhat

METROJATENG.COM, SEMARANG – Sebagai langkah antisipasi terhadap adanya perundungan, orang tua dan pihak sekolah didorong untuk membuka ruang curhat terhadap anak-anaknya. Sebaliknya, anak-anak juga diminta untuk lebih terbuka dan mau curhat, baik kepada guru maupun orang tua.

Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jateng, Ema Rachmawati saat menghadiri acara ‘Forum Anak Goes To School 2020’ di SMA Negeri 6 Semarang, Jumat (26/7/2024).

“Saya mengajak orang tua belajar berkomunikasi dengan generasi Z, menjadi teman yang baik, menjadi tempat curhat, jangan menghakimi mereka. Tetapi ajak ngobrol dan curhat”, tuturnya.

Ema menyampaikan, salah satu jurus meminimalisasi tindak kekerasan pada anak, adalah komunikasi efektif orang tua kepada anak. Mengingat  gap atau celah komunikasi antargenerasi, menyebabkan anak mencari pelarian kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ema juga mengajak pihak sekolah mewujudkan tempat yang nyaman bagi siswa. Bukan hanya untuk belajar, namun juga tempat dengan orang-orang yang mampu menghargai dan mengembangkan potensi setiap siswa. Begitu pula dengan masyarakat, diharap mau menyesuaikan pola komunikasi remaja yang lahir di rentang Tahun 1997-2012.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Jateng, lanjutnya, banyak di antara siswa atau siswi jenjang SMA sederajat mengalami gejala gangguan mental. Ini diindikasikan dengan gangguan tidur, rasa mual ketika makan, atau rasa cemas berlebihan.

“Pasti ini ada sesuatu di rumah yang perlu diperbaiki. Sehingga harus disediakan ruang curhat, kalau tidak dengan orang tua, bisa dengan sekolah. Kami pemerintah juga menyediakan aplikasi ‘Jogo Konco‘ yang bisa on call. Atau bisa juga ke RSJ Amino Gondohutomo, yang juga menyediakan 24 jam, bisa curhat tentang apa saja”, ucapnya.

Bullying

Sementara itu, Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Dendi Resando menyampaikan materi terkait bullying. Para siswa juga diberi pengetahuan soal Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA).

“Tujuannya untuk mengusung Jogo Konco, dan memberikan materi terkait pencegahan kekerasan seksual dan internet sehat, yang terkadang tidak diajarkan ke sekolah”, terangnya.

Comments are closed.