PDI Perjuangan Sebut, Penggeledahan KPK Berpotensi Turunkan Elektabiltas Wali Kota Semarang
METROJATENG.COM, SEMARANG – Penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu serta di rumah pribadi, dinilai sangat politis dan merugikan yang bersangkutan. Sebab, dampak dari penggeledahan dapat menurunkan elektabilitas kader PDI Perjuangan yang tengah mengikuti proses pilkada.
“Sebagai petahana, hasil survei Mba Ita (sapaan Hevearita) terus meningkat, sehingga sangat mungkin yang terjadi sekarang merupakan upaya untuk menurunkan citra sekaligus elektabilitas beliau”, kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Supriyadi.
Sebagai kader PDI Perjuangan, Supriyadi mengaku turut merasa dirugikan, jika elektabilitas Mba Ita tergerus akibat penggeledahan KPK. Mengingat, ada framing yang dibangun KPK, bahwa wali kota Semarang sudah menjadi tersangka, yaitu dengan diumumkannya pencekalan terhadap 4 orang pasca penggeledahan hari pertama.
“Yang terbangun di masyarakat, Mba Ita ini sudah jadi tersangka, padahal kan belum”, ucapnya.
Supriyadi menjelaskan, kedatangan KPK ke Semarang sejauh ini masih sebatas untuk melakukan penyelidikan. KPK juga belum mengumumkan secara resmi siapa tersangka dalam tiga kasus dugaan korupsi yang tengah ditanganinya.
Anggota DPRD Kota Semarang ini pun menyayangkan adanya pemberitaan wali kota Semarang sebagai tersangka, sementara belum ada pengumuman resmi dari KPK. Bahkan, untuk 4 orang yang dicekal bepergian keluar negeri pun, KPK belum menyebut nama.
Comments are closed.