Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Ketua KPU Wonogiri: Siapapun Pemimpinnya Akan Berpengaruh Pada Kita

0

 

METROJATENG.COM WONOGIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Sekolah Kebangsaan di SMA Negeri 1 Nguntoronadi, Selasa (23/07). Kegiatan ini diikuti  142 peserta didik SMA Negeri 1 Nguntoronadi, dengan mengusung tagline Gen Z Bisa Memilih dan Fasih Demokrasi.

Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Satya Graha, menyampaikan bahwa anggapan khalayak yang menyatakan bahwa siapapun pemimpinnya tidak berpengaruh pada kita merupakan anggapan yang keliru. Seluruh kebijakan anggaran tergantung pada pemimpin, sementara seperti apa kualitas pemimpin yang menjabat sangat tergantung pada pemilih.

“Dengan kemampuan kalian (Gen Z, red.) dalam menggunakan teknologi informasi dan media sosial, kalian (Gen Z, red.) bisa membantu menyebarluaskan informasi yang benar dan melawan penyebaran hoax yang sering terjadi pada saat Pilkada, melalui beragam platform media sosial termasuk grup WA keluarga,” ungkap Satya pada sambutannya.

Satya juga berharap agar generasi Z menjadi pemilih yang cerdas sekaligus menjadi agen perubahan yang aktif dalam proses demokrasi. Kelas Sekolah Kebangsaan dilangsungkan dalam empat segmen. Segmen pertama membahas tentang pentingnya Gen Z untuk memilih. Segmen kedua Sekolah Kebangsaan mendalami pemahaman Demokrasi Pancasila. Segmen ketiga memandu peserta memahami tata cara penginderaan hoax. Peserta dipahamkan dengan kacau ide yaitu kacau isi, kacau diri, dan kacau emosi. Peginderaan hoax dilanjutkan dengan penggunaan chatbot kalimasada mafindo, sementara segmen terakhir membahas terkait sanksi. Kelas Sekolah Kebangsaan-Tular Nalar Mafindo menekankan agar seluruh peserta kegiatan mampu memahami dan mempraktikkan penginderaan hoax pada rangkaian gelaran Pilkada Serentak.

PIC Kegiatan Tular Nalar Mafindo Wilayah Wonogiri, Santo Ari Wibowo, berharap agar Program Sekolah Kebangsaan ini bukan sekadar acara penggugur kewajiban. “Diharapkan program ini memberi dampak positif yang nyata, dihasilkannya agen-agen literasi digital yang mampu mengindera hoax terlebih menjelang Pilkada Serentak, minimal dalam grup WA keluarga,” ujarnya dalam sambutan.

Tular Nalar, merupakan  program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)  dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan Maarif pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.