Mahasiswa KKN UIN Saizu Ajarkan Permainan Tradisional Kepada Anak-Anak di Kebumen
METROJATENG.COM, KEBUMEN – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelorakan permainan-permainan tradisional kepada anak di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal ini menjadi komitmen agar permainan tradisional tetap hidup, meskipun kian tergeser zaman.
Ketua Kelompok 43 KKN UIN Saizu Purwokerto, Taufan mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan senam dan outbound ceria yang diselingi permainan tradisional. Kegiatan digelar di Taman Jaten Desa Bendungan, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.
“Kegiatan ini untuk melestarikan budaya permainan tradisional, sehingga eksistensi permainan tradisional tidak punah seiring perkembangan zaman”, kata Taufan, Senin (22/7/2024).
Menurutnya, saat ini permainan tradisional mulai tergeser dengan permainan teknologi canggih yang membuat anak-anak tidak perlu keluar rumah. Sehingga interaksi mereka dengan lingkungan sekitar berkurang.
Sementara itu, dalam kegiatan permainan tradisioal, puluhan anak tampak dengan antusias mengikuti intruksi dari para mahasiswa. Berbagai permainan diajarkan mulai dari egrang, bakiak, estavet gelang karet, estavet air, estavet sarung dan volli air menggunakan sarung.
Untuk kegiatan senam dilakukan bersama ibu ibu dan dilanjutkan dengan outbound untuk anak anak. Pembagian kelompok outbound di selingi dengan permainan anak yang bertujuan untuk meningkatkan keakraban dengan anak yang lainnya.
“Dengan menanamkan nilai optimisme kepada anak-anak, ibu-ibu dan masyarakat Desa Bendungan untuk dapat menjaga keseimbangan antara yang digital dan tradisional”, ucap Taufan.
Ketua Karang Taruna Desa Bendungan, Aji menyambut positif kegiatan tersebut. Menurutnya, sudah seharusnya anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain. Terlebih yang diajarkan merupakan permainan yang juga mempelajari banyak hal dan mengembangkan diri.
“Selain meningkatkan aktivitas anak, permainan tradisional juga memungkin terjalinnya komunikasi antara anak dengan teman-teman sebayanya, sekaligus juga sebagai ajang belajar”, ungkapnya.
Comments are closed.