Sigap Tangani Stunting, Pj Gubernur Jateng Raih Penghargaan dari BKKBN
METROJATENG.COM, SEMARANG – Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menerima penghargaan Dharma Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI. Penghargaan tersebut diberikan, karena Jateng memiliki komitmen tinggi dalam penanganan stunting.
Atas penghargaan tersebut, Nana menyampaikan ucapan terima kasih dan ke depan akan lebih memaksimalkan penanganan stunting di wilayahnya.
“Kami mengucapkan terima kasih, peringatan Harganas dilakukan di Semarang. Ini merupakan penghargaan Jawa Tengah. Insyaallah ke depan dengan penghargaan yang didapatkan, akan berdampak positif pada penanganan keluarga dan penanganan stunting”, ucapnya.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, pada malam Penganugerahan Tanda Penghargaan dan Gala Dinner Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024, memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Balai Merapi PRPP, Semarang, Jumat (28/6/2024) malam.
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyampaikan, peran kepala daerah dalam penurunan stunting di wilayahnya, sangatlah berpengaruh, termasuk yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng. Sebab, kepala daerah merupakan ketua tim percepatan penanganan stunting.
“Mereka ini kan ketua tim percepatan penanganan masing-masing, bupati itu ketua pengarah, wakil bupati jadi ketua pelaksana. Dan Jateng ini sangat bersemangat mencari anak stunting”, tutur Hasto.
Angka Stunting
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting nasional masih 21,5 persen. Pihaknya bersama semua pihak terus berikhtiar untuk menurunkan angka stunting secara serentak.
Hasto menuturkan, ada sejumlah tantangan berat dalam penanganan stunting yang kerap ditemui di lapangan. Ada tiga perilaku yang jadi tantangan utama. Pertama, perilaku kesehatan lingkungan, misalnya, masih ada masyarakat yang buang besar air besar (BAB) belum pada tempatnya.
Selanjutnya, tantangan lain adalah kesadaran perilaku kesehatan reproduksi. Banyak warga yang berperilaku menikah di usia muda, atau sudah tua tapi masih ingin hamil lagi, maupun jarak antara anak terlalu dekat.
“Mereka tidak menyiapkan prekonsepsi tapi lebih menyiapkan pre-wedding (foto jelang pernikahan). Ini perilaku kesehatan reproduksi”, terangnya.
Selain itu, lanjutnya, faktor perilaku pola makan yang masih harus diedukasi. Seperti, masih ada yang makan nasi dengan lauk mi instan, atau mencari ikan kemudian hasilnya dijual dan hasil penjualan untuk beli mi. Ada pula anak dikasih minum dalam botol dot yang kurang bersih, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, BKKBN juga mengukuhkan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), bersama Pangdam Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro Yonanda Novrisandi Deddy Suryadi, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. BKKBN juga mengukuhkan Nana Sudjana dan Shinta Nana Sudjana sebagai Ayah dan Bunda Genre Provinsi Jawa Tengah.