Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Suasana Haru Warnai Wisuda UMP ke-74, Orang Tua Wakili Wisuda Sang Anak yang Telah Berpulang

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Suasana haru mewarnai prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke-74, Sabtu (8/6/2024). Dimana salah satu wisudawan, Gilang Ramadhan telah meninggal dunia dan kedua orang tua mewakili Gilang untuk menerima ijazah langsung dari Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso.

“Di tengah kebahagiaan wisuda ini, kita juga merasakan duka mendalam, karena salah satu wisudawan yaitu Ananda Gilang Ramadhan sudah berpulang. Namun, hari ini kedua orang tua almarhum hadir bersama kita, mari kita bersama-sama mendoakan almarhum Gilang Ramadhan semoga diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan diampuni segala dosa-dosanya”, kata rektor saat memberikan sambutan dalam forum wisuda.

Kedua orang tua almarhum, dipenuhi rasa haru selama prosesi wisuda berlangsug. Sang ibu, Yanti Tantiawati berulang kali mengusap air mata dan ayah almarhum, Yaya dengan setia mendampingi istrinya sambil menenangkan. Terlebih saat keduanya didaulat untuk maju menerima ijazah Gilang yang diberikan oleh Rektor UMP. Yanti terus saja meneteskan air mata, mengingat anak semata wayangnya.

Rektor UMP mengatakan, sebagai bentuk penghargaan, UMP berniat memberikan beasiswa untuk adik ataupun kakak almarhum, namun ternyata Gilang merupakan anak tunggal. Meskipun begitu, rektor berharap, silaturahmi antara pihak kampus dengan orang tua almarhum tetap terjalin.

“Almarhum merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen yang berprestasi. Semua proses belajarnya sudah selesai dan tinggal menunggu waktu wisuda. IPK nya juga di atas 3,5. Kami semua turut berduka cita mendalam”, ucap Rektor.

Caption Foto : Suasana haru mewarnai prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke-74, Sabtu (8/6/2024), karena salah satu wisudawan, Gilang Ramadhan telah meninggal dunia. (Foto : Hermiana).

 

Sakit Mendadak

Sementara itu, Yanti menuturkan, anaknya meninggal tiga bulan lalu karena sakit mendadak. Almarhum mengeluh sakit dan saat dibawa ke rumah sakit langsung masuk ICU, kemudian tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

“Anak saya tidak mempunyai riwayat sakit apapun, sehingga saat ia tiba-tiba sakit dan meninggal, sangat mengejutkan bagi kami”, tutur Yanti sambil terus mengusap air matanya.

Gilang merupakan anak yang patuh dan selama sekolah dari SD hingga SMA, ia selalu berprestasi dan menjadi juara kelas. Selama menempuh kuliah di UMP, Gilang kos, karena rumahnya cukup jauh yaitu di Pangandaran, Jawa Barat. Namun, setiap kali libur semester, Gilang selalu pulang, bahkan di tengah kesibukan kuliah, almarhum juga beberapa kali menyempatkan diri pulang untuk menjenguk orang tuanya.

Kepergian Gilang tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi kedua orang tuanya, namun teman-teman Gilang yang wisuda hari itu juga tidak lepas dari rasa haru.

Comments are closed.