Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Wujudkan Kampanye Damai, Gerindra Banyumas Berkomitmen Dukung Zero Knalpot Brong

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyumas berkomitmen untuk mewujudkan pemilu damai. Karenanya memasuki masa kampanye ini, Gerindra mengimbau kepada seluruh kader serta relawan dan simpatisan untuk tertib aturan, termasuk tidak menggunakan knalpot brong.

“Sebagaimana disampaikan Bapak Kapolresta Banyumas kemarin, bahwa knalpot brong sangat mengganggu kenyamanan masyarakat, mengganggu orang yang beribadah, menimbulkan kebisingan serta mengganggu kesehatan pendengaran kita. Sehingga Gerindra mengimbau kepada seluruh pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak menggunakan knalpot brong, kita berkomitmen turut mensukseskan Banyumas zero knalpot brong”, kata Ketua DPC Partai Gerindra Banyumas, Ir Budiyono, Senin (15/1/2024).

Sebagai bentuk komitmennya, Budiyono kemarin hadir langsung dalam deklarasi Banyumas zero knalpot brong di Alun-Alun Purwokerto. Menurutnya, acara tersebut penting, sebagai peringatan sekaligus edukasi kepada warga Banyumas untuk tidak menggunakan knalpot brong.

“Knalpot brong juga bisa memicu konflik, karena orang merasa terganggu dan akhirnya emosi, jadi baik dari sisi kesehatan, kenyamanan hingga keamanan, sangat tidak baik”, tuturnya.

Budiyono mengatakan, selaku ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, ia bersama jajaran TKD selalu mengingatkan para pendukung Prabowo-Gibran supaya mematuhi aturan dan menjaga kondusifitas Banyumas. Baik dalam momentum kampanye, pertamuan terbatas ataupun saat rapat internal, hal tersebut selalu ditekankan.

Hanya saja, TKD tentu mempunyai keterbatasan dan tidak bisa menjangkau seluruh relawan ataupun simpatisan Prabowo-Gibran, sehingga ia merasa perlu untuk menyampaikan imbauan melalui media. TKD juga tidak bisa mengendalikan sepenuhnya para relawan dan simpatisan, mengingat jumlahnya yang sangat banyak dan menyebar. Namun, ajakan untuk menjaga kondusifitas Banyumas selalu disampaikan dalam berbagai kesempatan.

“Terus terang kita tidak bisa mengendalikan semuanya, sehingga jika ada muncul gejolak ataupun konflik dengan simpatisan, kami dari TKD memohon maaf. Namun, yang perlu diketahui, edukasi terus kita lalukan dengan memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada”, pungkasnya.

Comments are closed.