METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Menyambut kehadiran mahasiswa baru, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Sosek), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengundang Andy F. Noya sebagai narasumber. Kehadiran Andy F. Noya dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tersebut, memberikan suasana yang berbeda.
Di awal acara, Andy F. Noya menyampaikan bahwa kemiskinan bukanlah suatu alasan bagi anak-anak di Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dan masa depan yang lebih baik.
Selama menjadi host dalam acara Kick Andy Show, Andy F. Noya menyatakan telah banyak mendengar dan melihat langsung berbagai kisah inspiratif tentang anak muda yang berasal dari keluarga miskin, namun mampu bangkit dan meraih masa depan yang lebih baik.
Agar tidak terbawa arus, mahasiswa baru Jurusan Sosek Unsoed sedari awal harus tahu tujuan hidupnya dan memiliki mindset bahwa hidupnya harus bermanfaat bagi orang lain. Saat ini flexing di media sosial tengah menjadi trend, dan hal ini menjadi keresahan sendiri bagi Andy.
“Kalian harus mulai berfikir untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat”, tutur Andy.
Proses tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran di kelas ataupun belajar langsung kepada masyarakat.
Andy F. Noya yang saat ini memilih untuk tinggal di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, mengungkapkan bahwa masa depan Indonesia ada di desa. Desa memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Berbagai aktivitas sosial Andy, baik melalui platform benihbaik.com atau Kick Andy Foundation berupaya untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial di masyarakat.
Mahasiswa baru Jurusan Sosek Unsoed yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi harus mampu mengembangkan gagasan sesuai keilmuannya untuk berkontribusi di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, motivasi dan pesan mendalam yang diberikan oleh Andy F. Noya kepada mahasiswa baru Jurusan Sosek diharapkan dapat menggerakkan mereka untuk meraih mimpi, mengembangkan diri, dan berusaha menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Sukses secara materi bukanlah kunci kebahagiaan. Namun ketika hidup kita bukan hanya untuk diri kita semata, dan sudah pada level untuk membantu, berbagi dan mensejahterahkan orang lain, niscaya kita dapat memperoleh kebahagiaan”, tutup Andy.(ris)