Perjuangan Petugas PLN Rela Tinggalkan Keluarga, Jaga Kelistrikan Lebaran
METROJATENG.COM, SEMARANG – Perayaan Idul Fitri 1444 H menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia untuk bersilaturrahim dengan keluarganya. Namun, bagi Anton, angannya merayakan Idul Fitri bersama keluarga harus dikesampingkan.
Sebagai seorang petugas Pelayanan Teknik (Yantek) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Salatiga, Anton selama periode libur lebaran ini harus siap dan siaga menjaga keandalan pasokan listrik dan kenyamanan bagi para pemudik. Anton tergabung dalam tim Yantek PLN UP3 Salatiga yang bertugas di Posko Siaga Kelistrikan Idul Fitri 1444 H di exit tol Bawen Kabupaten Semarang.
Anton bertugas untuk menjaga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Mobile yang diperuntukkan untuk pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Anton bersama Tim Yantek PLN UP3 Salatiga lainnya harus siaga 24 jam untuk memastikan kebutuhan daya listrik untuk para pemudik yang menggunakan mobil listrik tercukupi.
Selain itu mereka juga siap on-call apabila dibutuhkan pemudik yang tidak bisa ke posko.
“Saya ditugaskan untuk menjaga SPKLU dan melayani pemudik apabila ada kendala dengan kendaraan listriknya. Kami harus siaga 24 jam dan siap sedia jika ada gangguan pada kendaraan listrik pemudik,” ujar Anton.
Meskipun harus merayakan Idul Fitri jauh dari keluarga, Anton tidak pernah kehabisan semangat dan tetap fokus pada tugasnya. Setiap harinya, Anton bersama timnya harus mengecek SPKLU Mobile dan melayani pemudik yang mampir ke posko.
“Suka duka pasti ada. Namun, saya harus tetap semangat dan fokus dalam menjalankan tugas meskipun rasa kangen berkumpul keluarga begitu besarnya. Saya harus memastikan pemudik aman dan nyaman dalam berkendaraan listrik,” kata Anton.
Salah satu pengalaman unik yang dialami oleh Anton adalah pada saat jaga di posko pada saat malam hari. Ada cerita mistis terkait penutup kain jenazah korban kecelakaan lalu lintas yang diletakkan di sebelah posko.
Ada rasa takut dan tidak berani untuk hanya sekedar ke toilet. Selain itu ketika hujan deras disertai angin kencang, air kadang masuk ke posko, sehingga kurang nyaman digunakan untuk beristirahat.
“Ketika saya jaga waktu malam hari, saya merasa tegang dan takut karena menurut cerita orang-orang di sini terdapat kain penutup jenazah korban kecelakaan yang diletakkan di sebelah posko. Saya tidak bisa tidur, rasanya takut sekali. Selain itu, kalau hujan deras disertai angin kencang, posko tidak bisa digunakan. Jangankan buat tidur, duduk saja tidak bisa. Jadi cuma berdiri saja di dalam posko,” ujar Anton .
Namun, disisi lain ia merasa bangga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik sehingga mereka aman dan nyaman dalam perjalanannya.c
Arif Rohmatin, Manager UP3 Salatiga menyampaikan, PLN UID Jawa Tengah & DIY khususnya UP3 Salatiga telah menyiapkan beberapa Posko Siaga Kelistrikan Idul Fitri 1444 H. Pada lokasi Exit Tol Bawen juga disiapkan SPKLU Mobile untuk melayani para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik yang dijaga oleh petugas PLN selama 24 Jam.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Petugas PLN yaitu Yantek PLN UP3 Salatiga yang sudah 24 jam bertugas di posko ini. Mereka meninggalkan keluarga disaat lebaran demi menjaga kenyaman pemudik dalam berkendaraan,” tutur Arif.
Hal yang sama tentunya dirasakan oleh seluruh personil PLN yang bertugas selama periode libur lebaran. Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta menyiagakan 5.832 personil untuk memastikan keandalan pasokan listrik di wilayah Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta. Pengamanan personil gabungan tersebut terdiri dari pegawai, petugas Yantek, petugas Unit Reaksi Cepat, petugas Command Center, hingga petugas keandalan di Gardu Induk yang siaga selama 24 jam memastikan keandalan pasokan listrik ke rumah pelanggan.(ris)